Nama Guru : Putut Wisnu Kurniawan M.Pd.
Mapel : Sejarah Indonesia
Kelas : X
KD
: 3.5
Menganalisis berbagai teori tentang proses masuknya agama dan
kebudayaan
Hindu dan Buddha ke Indonesia
Assalamualaikum…
apa kabar anak anakku? Pelajaran sejarah hari ini silahkan pelajari materi
dibawah ini kemudian kita tanya jawab di WAG ya… jangan lupa laksanakan sholat
dhuha … selamat belajar.
Berdirinya Majapahit
Telah cukup
jelas kakawin Nagarakertagama (Sejarah Pembentukan
Negara)11 adalah sumber
utama untuk pengetahuan sejarah dan kebudayaan
Majapahit dari abad ke-14, dan prapanca sebagai pembesar urusan agama Budha
yang pernah tinggal di
kota Majapahit, Prapanca sendiri
dijelaskan dalam
Negarakertagama adalah keturunan seorang
pujangga juga, bernama Sameneka12. Prapanca yang Menyaksikan sendiri segala hal-ihwal dalam
kehidupan di keraton, terutama
tentang seluk beluk kehidupan
di keraton. Dari Nagarakertagama kita bisa mengetahui
bagaimana wujud keraton Majapahit pada zaman pemerintahan
Hayam Wuruk.
Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di
Jawa
Timur, Indonesia, kenapa bisa dikatakan demikian, karena bila
dilihat dari peninggalan
Majapahit yang keseluruhanya berada di Jawa Timur khususnya di Trowulan
Mojokerto yang
menjadi
bukti kongkrit adanya
kerajaan Majapahit.
Kota
Trowulan yang sekarang ini bisa membuktikaan bahwa posisi Trowulan sendiri sangatlah strategis yang dapat diakses baik melalui jalan darat maupun jalan air, dan
letak Trowulan yang berada di daerah yang relatif datar dan dekat dengan
Meskipun Hanya terdapat
sedikit bukti fisik dari sisa-sisa Kerajaan
Majapahit, dan sejarahnya
yang
sedikit sulit dicari
karena memang pada
dasarnya sumber sejarah Majapahit
dari Nagarakertagama, Pararaton dan
Babad
serta
tutur turun temurun dari
masyarakat. Sumber
utama
yang digunakan oleh para sejarawan adalah Pararaton (Kitab Raja-raja)16 dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama dalam
bahasa Jawa Kuno. Pararaton sendiri lebih banyak menceritakan Ken
Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa
bagian pendek mengenai
terbentuknya Majapahit. Sementara itu,
Nagarakertagama merupakan puisi
Jawa Kuno yang ditulis
pada masa keemasan
Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk.17 Setelah masa itu, hal yang terjadi tidaklah jelas. Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa
Majapahit secara umum dapat dianggap sebagai titik puncak kebudayaan Hindu
Jawa23 walaupun relatif sedikit yang diketahui tentangnya. Setelah pengulinggan Raja Kertanegara dari Singgasari oleh para pemberontak Kediri. dan diambil alih oleh
Prabu Jayakatwang Raja
Kediri, Raden Wijaya sebagai
menantu Kertanegara24, dan juga Raden Wijaya adalah anak dari Dyah Lembu Tal, cucu Mahisa
Campaka atau Narasinghamurti, Buyut Mahisa Wongateleng dan Canggah Ken Arok dan
Ken Dedes25.
Kertarajasa Jayawardhana
atau disebut juga Raden Wijaya nantinya adalah pendiri Kerajaan Majapahit sekaligus raja
Majapahit pertama
yang memerintah
pada tahun 1293-1309.
Dengan gelar Nararya Sanggramawijaya
Sri
Maharaja
Kertarajasa Jayawardhana atau
biasa juga dengan gelar Prabu
Kertarajasa Jayawardana.
Raden Wijaya
merupakan nama yang lazim
dipakai para sejarawan untuk menyebut pendiri
Kerajaan Majapahit. Nama ini terdapat dalam Pararaton yang ditulis sekitar akhir abad ke-15.
Setelah pemberontakan Jayakatwang. Raden Wijaya melarikan diri dari
kejaraan para pasukaan Jayakatwang, dan pada saat itu
juga Raden
Wijaya
mencari perlindungan dari Aria
Wiraraja yang masih
setia pada kerajaan Majapahit,
pada saat Raden Wijaya datang, penyambutan yang
sangat baik dilakukan
oleh Wiraraja, ketika penjamuan makan ada sebuah dialog panjang
Setelah itu Wiraraja mengirim
utusan ke Daha mengirim surat berisi pernyataan bahwa Raden Wijaya menyerahkan diri. Dalam
waktu Singkat hutan Tarik
berhasil di buka dan menjadi
perkampungan baru dengan nama Majapahit27, disini Raden Wijaya mulai mempersiapkan
pemberontaan ke Jayakatwang. Pada saat yang
bersamaan juga Jawa diserang
pasukan Mongol pada 1292 – 1293 yang
ingin
membalas dendam atas
pengusiran utusan
Mongol
yang dilakukan
oleh kertanegara pada 128928. Tidak menyadari perincian politik Jawa, mereka dibujuk
oleh putra Kertanegara
yaitu
Raden Wijaya untuk membantunya mengulingkan
pangeran Kediri yaitu Jayakatuwang. Setelah
Kediri dikalahkan dan Jayakatwang
berhasil dibunuh, Raden Wijaya meminta
izin pulang ke Majapahit dengan alasan
untuk menyiapkan upeti bagi kaisar Mongol, tanpa ada rasa curiga sedikitpun
Raden Wijaya kemudian memindahkan ibukota ke Trowulan, mendirikan kerajaan
Majapahit dan mengambil nama Kertarajasa Jayawardhana. Mengapa Raden
wijaya mengambil nama Abhiseka
Kertarajasa Jayawardhana, dijelaskan dalam prasasti
tahun 1305 M bagian II30. Dikatakan bahwa nama beliau terdiri dari beberapa suku kata yang dapat dipecah menjadi empat
kata yakni : Kerta, Rajasa, Jaya dan Wardhana. Unsur Kerta mengandung arti
bahwa Raden Wijaya memperbaiki
pulau Jawa dari
kekacauan, yang
ditimbulkan oleh
penjahat-
penjahat dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat
sama dengan matahari yang
menerangi
bumi, Unsur Rajasa mengandung arti, bahwa Raden Wijaya berjaya mengubah suasana gelap menjadi terang benderang akibat kemenanganyamterhadap musuh dengan kata
lain Raden Wijaya
adalah pengempur musuh, Unsur
Jaya
mengandung arti, bahwa Raden Wijaya mempunyai lambang kemenangan
berupa senjata tombak berujung mata tiga
(Trisula muka), karena senjata itu segenap
musuh hancur lebur. Unsur Wardhana mengandung arti, bahwa Raden Wijaya menghidupkan
Agama, melipat gandakan hasil bumi, bagi kesejahteraan
B.
Puncak
Kejayaan Majapahit
Rajapatni (Gayatri) wafat pada tahun 1350. Setelah ibundanya wafat, Ratu
Tribuwanatunggadewi menyerahkan tahta
Majapahit kepada
putranya, Hayam Wuruk.
Ketika naik tahta Hayam Wuruk baru berusia
16 tahun31. Setelah naik
tahta Hayam
Wuruk bergelar Sri Rajasanegara. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk,
Majapahit mengalami zaman keemasan. Hayam Wuruk
didampingi oleh
Mahapatih Gajah Mada. Hayam Wuruk
menjadi raja Majapahit yang paling
terkenal. Gajah Mada meneruskan cita-citanya. Satu persatu kerajaan di nusantara
dapat ditaklukkan dibawah Majapahit. Wilayah kerajaannya meliputi hampir seluruh wilayah nusantara sekarang, ditambah Tumasik
(Singapura) dan Semenanjung Melayu32.
Kebesaran Majapahit mencapai
puncaknya pada zaman pemerintahan Ratu
Tribhuwanatunggadewi Jayawishnuwardhani
(1328-1350
M).
Dan
mencapai zaman keemasan pada masa pemerintahan Prabhu Hayam Wuruk
(1350-1389 M) dengan Mahapatih Gajah Mada-nya
yang kesohor dipelosok Nusantara
itu. Pada masa itu kemakmuran benar-benar dirasakan seluruh
rakyat nusantara33 Hayam
Hayam
Wuruk dibantu dengan patihnya Yaitu Gadjah Mada yang dikenal
dengan “Sumpa Palapa”
dia bersumpah tidak akan merasakan palapa (menikmati
istirahat) sebelum
menyatukan Nusantara di bawah naungan Majapahit36. Pada masa Hayam Wuruk
seluruh wilayah nusantara dapat dipersatukan dengan Panji- panji
kerajaan Majapahit.
Pengaruh kekuasaan dan kerjasama Majapahit meluas
sampai ke luar nusantara. Pada era Hayam Wuruk
agama Hindu menjadi agama para
rakyat Majapahit secara keseluruhan,
agama Hindu mempunyai dua sifat
khusus pertama Adanya Trimurti sebagai kesatuan
3 dewa tertinggi yaitu Brahma
adalah Dewa pencipta, Wisnu adalah Dewa pemelihara, dan Siwa adalah Dewa pembinasaan. Kedua Kitab suci Purana isinya berbagai macam cerita kuno yang dikumpulkan
dari cerita-cerita yang hidup dikalangan rakyat mengenai kehidupan
para dewa,
tentang
penciptaan dunia.37 Berbeda dengan
Hayam Wuruk yang
Kemajuan kerajaan Majapahit dapat kita lihat dalam
wilayah kekuasaan Majapahit, dalam
Negarakertagama, wilayah Majapahit diawali dengan sebuah kota kecil
yang
dibangun di daerah Tarik, yang awalnya merupakan sebuah hutan
belantara, berkat orang-orang yang dikirim oleh Aria Wiraraja untuk membuka
hutan tersebut39, akhirnya berdiri sebuah desa
benama Majapahit, dan baru setelah
Daha runtuh berkat serbuan tentara tartar
dengan Raden
Wijaya juga
ikut menyerbu Jayakatwang, desa Majapahit
dijadikan pusat pemerintahaan kerajaan baru,
yang disebut dengan
kerajaan Majapahit.
Pada
masa itu
kekuasaan Majapahit meliputi daerah lama kerajaan Singhasari hanya sebagian saja wilayah Jawa Timur.
Sepeninggal
Ranggalawe dan atas
janji Raden
Wijaya yang
diberikan kepada Wiraraja kerajaan Majapahit dibelah menjadi dua. Bagian timur yang
meliputi
daerah Lumajang, diserahkan kepada Wiraraja.
Pada masa ini kerajaan Majapahit hanya meliputi daerah Kediri, Singhasari, Jenggala dan
Madura.40
Wilayah
Majapahit akhirnya diperluas berkat penundukan Sadeng, di tepi sungai badadung dan keta di pantai utara dekat
Panarukan seperti diberitakan
dalam Negarakertagama, pada masa ini Majapahit menguasai seluruh
wilayah
Dalam
isi Negarakertagama ini kita bisa melihat betapa luas wilayah Majapahit pada masa pemerintahaan Hayam Wuruk. Walaupun secara akurat tidak ada bukti
sejarah yang cukup
banyak mengenai kekuasaan
Majapahit, namun beberapa data
dari beberapa
sumber seperti
Kitab Negarakertagama dan Kitab Pararaton
Hayam Wuruk
juga memperhatikan kegiatan kebudayaan. Hal ini terbukti dengan banyaknya candi
yang didirikan
dan
kemajuan dalam bidang
sastra.
Candi-candi peninggalan Majapahit, antara lain Candi
Sawentar, Candi Sumberjati, Candi Surawana, Candi Tikus, dan Candi Jabung. Karya sastra yang
terkenal pada masa kerajaan Majapahit ialah Kitab Negarakertagama karangan
Empu Prapanca dan Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk,
terjadi Perang Bubad. Perang Bubad terjadi antara kerajaan Majapahit dan kerajaan Pajajaran. Hayam Wuruk bermaksud mempersunting putri raja Pajajaran yaitu Putri Dyah Pitaloka, raja Pajajaran pada saat itu Sri Baduga Maharaja dengan pengikutnya mengantrakan Putri Dyah Pitaloka
ke Majapahit, sesampainya didaerah Bubad, rombangan berhenti menunggu
jemputan dari
istana Majapahit yang
dipimpin oleh Gadjah
Mada. Di bubad ini terjadi perselisihan pendapat
Gadjah Mada menghendaki agar
perkawinan itu dilaksanakan
dengan cara Sri Baduga
Maharaja menyerahkan Dyah Pitaloka sebagai persembahan kepada Hayam
Wuruk, Dilain pihak Sri Baduga merasa terhina dengan
perkataan
Gadjah Mada akhirnya terjadilah peperangan yang
tidak bisa
dihindari42. Kemudian
Hayam Wuruk menikah
C. Runtuhnya Majapahit dan Kedatangan Islam
Dalam
tradisi Jawa ada sebuah konogram atau candrasengkala yg berbunyi sirna
ilang kertaning bumi. Sengkala ini konon adalah tahun berakhir Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041 yaitu tahun 1400 Saka atau 1478 Masehi. Arti sengkala ini adalah “sirna
hilanglah kemakmuran bumi”. Namun demikian yg
sebenarnya digambarkan
oleh candrasengkala tersebut
adalah
gugurnya
Bhre Kertabumi raja ke-11 Majapahit pada tahun 147844 oleh Girindrawardhana. Dalam berita Portugis, runtuhnya Majapahit pada permulaan abad 16 tahun 1520 M,
menurut berita tersebut pada tahun 1489 orang-orang sebelah timur semua masih
menyembah berhala kecuali di
Malaka, pantai Sumatera, kota-kota besar di pantai
Jawa dan kepulauan Maluku memeluk agama Islam.
Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Setelah wafatnya Hayam Wuruk
pada tahun 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran
salah satunya adalah akibat konflik perebutan takhta. Pewaris Hayam
Wuruk adalah putri mahkota Kusumawardhani,
yang
menikahi sepupunya sendiri, pangeran Wikramawardhana. Hayam Wuruk juga memiliki seorang putra dari selirnya yaitu Wirabhumi yang juga menuntut haknya atas takhta. Akhirnya munculah perang saudara yang pertama kali yang sering disebut perang
Paregreg diperkirakan
terjadi pada tahun 1405-140646, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, Tampaknya perang saudara
ini melemahkan kendali Majapahit
atas daerah-daerah taklukannya diseberang. Pada kurun pemerintahan Wikramawardhana,
serangkaian ekspedisi laut Dinasti Ming yang dipimpin oleh
laksamana Cheng Ho, seorang jenderal
muslim China, tiba di Jawa beberapa kali antara kurun waktu 1405 sampai 143347. Sejak tahun 1430 ekspedisi Cheng Ho ini
telah menciptakan komunitas muslim
China dan Arab di beberapa kota pelabuhan
pantai utara Jawa, seperti di Semarang, Demak, Tuban, dan Ampel; maka Islam
pun mulai memiliki pijakan di pantai utara Jawa. Ketika pertengahan kekuasaan Majapahit, pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki nusantara.
Dengan kebudayaan
yang begitu
besar
Majapahit pun tidak
lepas dari Islam, karena
di Jawa
proses islamisasi
sudah berlangsung
oleh masyarakat
muslim yang datang
dari
Timur
Tengah48, kemudian mengislamkan
mereka
dengan berebagai cara diantaranya melalui perkawinan, dan perdagangan.
Meskipun belum meluas terbukti
dengan ditemukanya makam Fatimah
binti
Di
bagian barat kemaharajaan yang mulai runtuh ini, Majapahit
tak
kuasa lagi membendung
kebangkitan Kesultanan Malaka yang pada pertengahan abad ke-15 mulai menguasai Selat Malaka dan melebarkan kekuasaannya ke pulau
Jawa dan banyak Mubalihgh dikirim atau datang sendiri
secara sukarela ke daerah ini
untuk Islamisasi, baik Islamisasi intern maupun
ekstern, salah satunya adalah Syekh Maulana Ishaq, (ayah Sunan Giri) yang menjadi
Mubaligh di Blambangan,pantai utara Jawa Timur bagian ujung timur50. Sementara itu beberapa jajahan dandaerah taklukan Majapahit di daerah
lainnya di nusantara, satu persatu mulai melepaskan diri dari kekuasaan
Majapahit.Tidak hanya Malaka setelah itu juga terdapat kerajaan Islam
pertama di Jawa yaitu Demak yang didirikan oleh
Raden Patah, yang pada perkembangan selanjutnya, secara terang-terangan Demak
memisahkan diri dari Majapahit.
Keberhasilan tersebut, tentunya tidak terlepas dari bantuan daerah-daerah pesisir,
Dwi Alvina Damayanti
BalasHapusKelas X IPA 1
Mareta Agnesa Riama
BalasHapusX IPA 1
Shofiyyah nur aziza
BalasHapusX IPA 1
Novela Tri Wulandari
BalasHapusX IPA 1
citra rahmadani
BalasHapusX IPA 1
afiya raihana
BalasHapusX IPA 1
zahwa natasya hamzah
BalasHapusX IPA 1
Daffa alpattah dhenata
BalasHapusX IPA 5
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusGalih Egi sandi
BalasHapusX IPA 1
Regina chanda Veronica
BalasHapusX ipa 1
Mutiara Khairunnisa
BalasHapusX IPA 1
firza ariandini
BalasHapusX IPA 1
Chitra Pinasvita Maharani
BalasHapusX IPA 1
Luthfia rahmawati
BalasHapusX ipa 1
Fitria nuraini
BalasHapusX IPA 1
Yodha wiryawan
BalasHapusX IPA 1
Ulya Chairun Nissa
BalasHapusX IPA 1
M Rangga Adi Darmansah
BalasHapusX IPA 1
Ahmad Duta Prima Pahlevi
BalasHapusX IPA 1
Zyea Sabita Salma
BalasHapusX IPA 1
Indi Ananda Nazwa
BalasHapusX IPA 1
nadia widi a
BalasHapusX IPA 1
Dicky Ardiansyah X IPA 1
BalasHapusCahyani Putri
BalasHapusX IPA 1
M.azmi Zakya Yusuf
BalasHapusX IPA 1
Nova aprilia
BalasHapusX IPA 1
HapusAdila via bangsawan
BalasHapusX IPA 1
chesta arya agil saputra
BalasHapusX IPA 1
Amanda Intan N
BalasHapusX IPA 5
Mutiara Ajeng Pratiwi
BalasHapusX IPA 5
Nana Marsanda
BalasHapusX IPA 5
Tristia Mei Rinanda
BalasHapusX IPA 5
Dhita Octarina
BalasHapusX IPA 5
Deva Rifal Adhari
BalasHapusX IPA 5
Lidia Nabela
BalasHapusX IPA 5
Chintia indri audina
BalasHapusX ipa 5
R dia permatasari
BalasHapusX IPA 5
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNuzula Ratu Lediana
BalasHapusX ipa 5
Natasyah Amanda Novi Syahfitri
BalasHapusX IPA 5
Nensi ervila putri
BalasHapusX ipa 5
Zidan Habib
BalasHapusX IPA 5
Alan Saputra
BalasHapusX IPA 5
Rafa Muhammad Rayhan
BalasHapusX IPA 5
Anita putri
BalasHapusX IPA 5
Faisa Ananta Widya
BalasHapusX Ipa 5
Cantika dina
BalasHapusX IPA 5
Aldi nazari
BalasHapusX ipa 1
Sultan Aznam Hossen
BalasHapusX IPA 1
Ayu Nabila febyana
BalasHapusX IPA 5