Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Peristiwa Rengasdengklok
Keinginan para
pemuda untuk memaksa golongan tua agar segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia gagal sehingga
para
pemuda segera
mengadakan rapat di Jalan
Cikini 71. Mereka
memutuskan untuk membawa Ir. Sukarno dan Moh.Hatta ke luar kota dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Menurut jalan pemikiran pemuda jika
Sukarno-Hatta
masih berada di Jakarta maka kedua tokoh ini akan dipengaruhi dan ditekan oleh Jepang serta
menghalanginya untuk memproklamirkan kemerdekaan ini dilakukan.
Rengsadengklok dipilih untuk mengamankan Sukarno-Hatta
berdasarkan pertimbangan daerah tersebut jauh dari jalan raya sehingga
mudah mengawasi
gerak-gerik tentara Jepang.
Rengasdengklok dipilih untuk mengamankan Sukarno-Hatta karena perhitungan militer. Antara anggota Peta Daidan Purwakarta dan Daidan Jakarta terdapat hubungan erat sejak mereka melakukan latihan bersama-sama. Selain itu Rengasdengklok letaknya terpencil yakni 15 Km ke dalam dari Kedung-gede, Karawang pada Jalan raya Jakarta-Cirebon. Dengan demikian deteksi dapat dengan mudah dilaksanakan terhadap setiap gerakan tentara Jepang yang hendak datang ke Rengasdengklok baik yang datang dari arah Jakarta, maupun dari arah Bandung atau Jawa Tengah, karena pastilah mereka harus melalui Kedung-gede dahulu dimana pasukan Tentara Peta telah bersiap-siap untuk menahanya.
Sikap inilah yang
tidak disetujui
oleh golongan muda, yang
menganggap PPKI adalah badan Jepang dan tidak menyetujui lahirnya proklamasi kemerdekaan secara
apa yang telah dijanjikan oleh Jenderal Besar Terauci dalam
pertemuan di Dalath. Sebaliknya golongan muda
menghendaki terlaksananya
proklamasi kemerdekaan
dengan kekuatan sendiri lepas sama sekali dari
pemerintah Jepang.
Sutan Sjahrir termasuk tokoh yang pertama yang
mendesak diproklamasikannya kemerdekaan
Indonesia
oleh
Ir.
Sukarno dan Drs.
Moh.
Hatta tanpa menunggu janji
Jepang yang dikatakannya sebagai tipu muslihat
belaka. Karena ia mendengarkan radio yang
tidak disegel oleh pemerintah militer
Jepang, ia mengetahui
bahwa
Jepang sudah memutuskan untuk menyerah. Desakan tersebut dilakukannya pada
tanggal 15 Agustus 1945, dalam suatu
pertemuan dengan Drs. Moh. Hatta
tak lama sesudah Hatta
kembali dari Dalath.
Tetapi Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta
masih mencari kebenaran berita
tentang kapitulasi Jepang secara resmi dan tetap ingin membicarakan pelaksanaan proklamasi pada
rapat Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
3.
Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok
Desas-desus bahwa Jepang
sudah atau akan menyerah terhadap Sekutu
memicu aksi beberapa organisasi
bawah tanah yang
sudah siap untuk bangkit melawan Jepang
apabila Sekutu mendarat di Indonesia. Pada 10 Agustus 1945, setelah mendengar siaran radio bahwa Jepang
menyerah terhadap sekutu, Soetan
Sjahrir
mendesak Mohammad Hatta agar bersama
Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Sjahrir juga
meyakinkan
Hatta
bahwa ia akan
didukung para pejuang bawah
tanah serta banyak unit
Peta.
Tindakan selanjutnya diambil oleh golongan pemuda yang terlebih dahulu mengadakan suatu perundingan di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di
Pegangsaan Timur,
Jakarta. Pada
tanggal 15 agustus, 1945, jam 20.00 WIB. Diantara hadirin Nampak Chairul Saleh, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, di samping
Wikrana dan Armansjah dari golongan kaigun. Keputusan rapat yang dipimpin oleh Cairul Saleh menunjukan tuntutan-tuntutan radikal golongan pemuda yang
diantaranya menegaskan bahwa kemerdekaan
Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri, tak dapat digantung-
gantungkan pada orang dan kerajaan lain. Segala ikatan dan hubungan dengan
janji kemerdekaan dari Jepang harus diputuskan dan sebaliknya diharapkan
diadakannya perundingan dengan Ir. Sukarno
dan Drs. Moh. Hatta agar supaya mereka turut menyatakan proklamasi.
Keputusan rapat tersebut disampaikan oleh Wikana dan Darwis pada
saat yang sama yakni jam 22.00 WIB di rumah kediaman Ir. Sukarno, Pegangsaan
Timur (Sekarang
jalan Proklamasi)
56,
Jakarta. Tuntutan Wikrana agar proklamasi
dinyatakan oleh Ir. Sukarno
pada keesokan harinya telah
menegangkan suasana karena ia mengatakan bahwa
akan terjadi pertumpahan darah jika keinginan
mereka tidak dilaksanakan.
Mendengar ancaman itu, Ir. Soekarno menjadi sangat marah dan menlontarkan kata-kata yang bunyinya sebagai berikut:
―Inilah leherku, saudara boleh membunuh saya sekarang
juga. Saya tidak bisa melepas tanggung
jawab
saya sebagai ketua PPKI. Karena itu, saya akan tanyakan kepada wakil-wakil PPKI besok. Suasana hangat itu disaksikan oleh golongan nasionalis
angkatan tua lainnya seperti Drs. Moh. Hatta, dr. Buntaran, dr. Samsi, Mr. Ahmad Subardjo
dan Iwa Kusumasumantri.
Nampak adanya
perbedaan pendapat, dimana golongan pemuda
tetap mendesak agar besok tanggal 16 agustus 1945 dinyatakan proklamasi, sedangkan golongan pemimpin angkatan tua
masih menekankan perlunya diadakan
rapat PPKI terlebih
dahulu.
Walaupun demikian, Sjahrir yang percaya bahwa Sukarno bersedia untuk segera untuk memproklamasikan kemerdekaan melalui naskah deklarasi berisi kata-kata yang sangat anti-Jepang yang telah disiapkan Sjahrir maupun kawaan-kawannya, segera mengorganisasi kelompok-kelompok bawah tanah dan pelajar Jakarta untuk mengadakan demonstrasi umum dan kerusuhan militer. Salinan naskah deklarasi kemerdekaan yang anti-Jepang itu sudah dikirimkan ke seluruh pelosok Pulau Jawa untuk segera diterbitkan begitu Sukarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia yang diharapkan akan terlaksana pada 5 Agustus 1945.
Setelah segala persiapan dimulai, jelaslah bahwa Sukarno dan Hatta tidak bersedia memproklamasikan kemerdekaan pada 15 Agustus. Sjahrir tidak dapat
menghubungi semua pemimpin kelompoknya pada waktu yang
tepat guna
mengabarkan pembatalan proklamasi. Revolusi akhirnya meletus secara terpisah
di Cirebon pada
15 Agustus dibawah pimpinan Dr. Sudarsono, tetapi berhasil
dipadamkan oleh Jepang.
Perbedaan pendapat itu
telah membawa golongan pemuda
kepada
tindakan selanjutnya yakni menculik Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta
ke Rengasdengklok. Tindakan
itu berdasarkan keputusan rapat terakhir yang diadakan pada jam 24.00 WIB menjelang
tanggal 16 agustus 1945 di Cikini 71, Jakarta. Rapat selain dihadiri oleh pemuda-pemuda yang
berapat sebelumnya di
ruangan Lembaga Bakteriologi, Pegangsaan Timur, Jakarta, Juga
dihadiri oleh
Sukarni,
Jusuf Kunto, Dr. Muwardi dari barisan pelopor,
Syodanco Singgih dari Daidan
Peta Jakarta Syu.
Mereka bersama Cairul Saleh telah bersepakat untuk melaksanakan keputusan rapat pada waktu itu, yaitu antara lain ―menyingkirkan Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta ke luar kota‖, dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dari segala pengaruh Jepang. Demikianlah pada tanggal 16 agustus 1945 jam 04.00WIB terjadi peristiwa penculikan Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta untuk dibawa ke luar kota menuju Rengasdengklok, yang jaraknya 15 Km dari Kedung Gede, Karawang.
Rencana berjalan dengan lancar karena diperolehnya dukungan berupa perlengkapan Tentara PETA dari Cudanco Latief Hendrayaningrat yang pada saat itu sedang menggantikan Daidanco Kasman Singodimedjo yang bertugas keBandung. Demikianlah pada tanggal 15 agustus 1945 pukul 04.30 waktu jaman Jepang (pukul 04.00 WIB) Ir. Sukarno dan Drs. Moh.Hatta oleh sekelompok pemuda dibawah keluar kota menuju ke Rengasdengklok, sebuah kota kawedanan dari sebelah timur Jakarta.
Sukarno dan
Hatta yang
disertai ibu Fatmawati dan
Guntur Sukarno Putra dibawah ke rumah seorang
warga keturunan Tionghoa bernama Jiauw Ki Song.
Para
pemuda berusaha meyakinkan kedua tokoh tersebut agar berusaha
meyakinkan kedua
tokoh tersebut agar segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur tangan tentara Jepang. Mereka meyakinkan Sukarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun resikonya.
Jepang sudah
mengetahui perihal penculikan Sukarno dan Hatta, Ahmad Soebarjo
yang memiliki hubungan dekat dengan kelompok Sukarni,
pergi
ke Rengasdengklok-tentu saja dengan sepengetahuan Laksamana Maeda atau
setidaknya para pejabat militer Jepang untuk membujuk Sukarni maupun para
pemimpin
mahasiswa untuk kembali ke Jakarta bersama dengan Sukarno dan
Hatta. Hal itu membenarkan kecurigaan Sukarno dan Hatta Jepang sudah
mengetahui rencana besar tentang proklamasi kemerdekaan. Mereka juga menjadi
semakin percaya bahwa sekumpulan penduduk yang
sudah dipersenjatai dan berjaga-jaga
di pinggiran Ibu kota tidaklah memadai karena kini mereka
tidak
dapat
lagi
mengadakan
serangan
mendadak
terhadap Jepang.
Sukarno
dan Hatta masih ingin menghindari pertumpahan darah, sedangkan kelompok-kelompok bawah tanah mengikuti tuntutan
Sjahrir agar kemerdekaan Indonesia segera
diproklamasikan dalam kata-kata yang
sangat anti-
Jepang sampai-sampai seluruh rakyat Indonesia bersedia menggulingkan Jepang
secara bersama-sama. Sementara itu, kelompok bawah tanah pimpinan Sukarni yang
didukung oleh sejumlah kelompok persatuan mahasiswa telah kehilangan kesabaran,
sehingga
pada 16 Agustus 1945 pukul
04.00,
mereka menculik Sukarno dan
Hatta untuk dibawa ke Garnisun Peta di
Rengasdengklok.
Di sana,
mereka meyakinkan Sukarno dan Hatta bahwa Jepang benar-
benar sudah menyerah. Kemudian mereka
mencoba
membujuk keduanya
untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Sukarni bersikeras bahwa ada 15.000 pemuda
bersenjata di pinggir-pinggir Jakarta yang siap memasuki ibu kota begitu proklamasi dikumandangkan. Namun, upaya itu tidak terlalu berhasil. Sementara itu, di Jakarta telah terjadi kesepakatan antara golongan tua yang diwakili oleh
Ahmad Subardjo dengan Wikana
dari golongan muda untuk mengadakan
proklamasi di Jakarta.
Dilain pihak, Laksamana Muda
Maeda bersedia rumahnya
dijadikan
tempat perundingandan menjamin keselamatan mereka
selama
berada
di rumahnya. Berdasarkan
kesepakatan itu, Jusuf Kunto dari pihak pemuda dan
Subardjo menuju Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno.
Semua
ini dilakukan tidak lepas dari rasa
prihatin sebagai orang Indonesia, sehingga
terpanggil untuk mengusahakan agar proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat
dilaksanakan
secepat
mungkin.
Sesampainya di Rengasdengklok
rombongan yang membawa Ir.
Sukarno
dan Drs. Moh.
Hatta
langsung
menuju ke markas kompi Cudanco Subeno. Disana
berlangsung pembicaraan antara
Ir. Sukarno,
Sukarni
dan Singgih, sementara Drs. Moh. Hatta sedang
ke luar ruangan. Sukarni atas nama golongan pemuda
mendesak kembali
agar Ir. Sukarno
bersedia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Pembicaraan diantara mereka tidak membawa hasil. Tetapi dalam pembicaraannya dengan Singgih, akhirnya Ir. Sukarno bersedia
untuk menyetujui desakan golongan pemuda yang
diwakili oleh Singgih, supaya
proklamasi kemerdekaan diucapkan
tanpa
campur tangan
pemerintah Jepang.
Sementara itu antara Mr. Ahmad Subardjo dengan Wikana terdapat sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta, di mana Laksamana Maeda bersedia akan menjamin keselamatan selama mereka berada di rumahnya. Karena itu Jusuf Kunto hari itu juga membawa Mr. Ahmad Subardjo bersama Sudiro (Mbah) ke Rengasdengklok untuk menjemput Sukarno dan Hatta. Rombongan tiba pukul 07.00 WIB. Di Rengasdengklok antara golongan tua dan golongan muda tidak terjadi perundingan, hanya telah diberi jaminan oleh Ahmad Subardjo dengan taruhan nyawa bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 agustus 1945.
Rombongan yang
terdiri atas Ahmad Subardjo, Sudiro, dan Jusuf Kunto segera
berangkat menuju Rengasdengklok, tempat dimana
Sukarno dan
Moh.Hatta diamankan oleh
pemuda. Selanjutnya, Ahmad Subardjo berhasil meyakinkan pemuda, bahwa proklamasi akan dilaksanakan keesokan harinya paling lambat pukul 12.00 WIB. Akhirnya, Subeno sebagai komandan kompi PETA
setempat bersedia mengijinkan Sukarno-Hatta
ke Jakarta. Ahmad Subardjo
kemudian menghubungi Laksamana Maeda untuk meminta bantuannya.
Laksamana Maeda mengijinkan
rumahnya digunakan sebagai tempat menyusun naskah
proklamasi. Beliau berjanji akan menjaga keselamatannya selagi masih didalam rumahnya.
Sjahrir kemudian menemui Sukarno mendesaknya untuk berjanji agar
kemerdekaan Indonesia segera
diproklamasikan. Akan tetapi, ia tidak mendapat jaminan dari Sukarno bahwa
proklamasi kemerdekaan akan dilakukan dengan
kata-kata yang
sangat anti-Jepang
sebagaimana yang
disarankan Sjahrir dan
kelompoknya.
Sehari penuh Sukarno dan Hatta
berada di Rengasdengklok. Maksud
para
pemuda untuk menekan mereka berdua
supaya segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan terlepas dari setiap kaitan dengan Jepang, rupa-rupanya
tidak
terlaksana. Agaknya kedua pemimpin senior itu
mempunyai wibawa yang
cukup
besar, sehingga para pemuda yang membawanya ke Rengasdengklok segan untuk melakukan penekanan. Namun dalam suatu pembicaraan berdua dengan Sukarno,
Shodanco Singgih menganggap Sukarno
menyatakan kesediaannya untuk mengadakan proklamasi itu segera
sesudah kembali ke Jakarta. Berdasarkan
anggapan itu Singgih pada tengah hari itu kembali ke
Jakarta untuk menyampaikan
rencana Proklamasi itu kepada
kawan-kawanya pemimpin
pemuda.
Begitu kembali ke Jakarta pada 16 Agustus 1945 tengah malam, Hatta segera menghubungi tangan-kanan panglima Angkatan perang Jepang dii Jawa. Pejabat tersebut memberitahu Hatta bahwa yang dimaksud dengan ‗‘Jepang menyerah‘‘ adalah bahwa Jepang ‗‘ hanya menjadi agen sekutu‘‘ dan berarti Jepang tidak akan menyetujui proklamasi kemerdekaan oleh orang Indonesia. Menjadi jelaslah bagi Hatta dan Sukarno bahwa revolusi damai mustahil terjadi dan bahwa cara-cara proklamasi kemerdekaan yang disarankan oleh Sjahrir, Sukarni, Wikana, maupun pemimpin gerakan bawah tanah lainnya merupakan satu-satunya cara untuk mencapai kemerdekaan.Sesampainya di Jakarta pada jam 23.00 WIB rombongan menuju rumah Laksamana Maeda di JL. Imam Bonjol No.1 (sekarang tempat kediaman resmi Duta Besar Inggris) setelah Sukarno dan Hatta singgah di rumah masing-masing terlebih dulu. Ditempat inilah naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia disusun. Sebelumnya Sukarno dan Hatta telah menemui Somubuco, Mayor Jenderal Nisyimura untuk menjajagi sikapnya mengenai proklamasi kemerdekaan. Dengan segan-segan Nisymura mengikatkan diri untuk tidak menghalang-halangi proklamasi, ada tidak ada pernyataan yang anti Jepang
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusFalsyafah Naura
BalasHapusXI IPA 4
Amelia Anggela
BalasHapusXI IPA 4
Irene Nazwa Fadilla
BalasHapusXI IPA 4
Difa Aisha Zalsabina
BalasHapusXI IPA 4
Shinta Kurniawati
BalasHapusXI IPA 4
Latar belakang terjadinya Peristiwa Rengasdengklok adalah keinginan golongan muda, agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia segera setelah Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945 kepada Sekutu., untuk menghindari kembalinya Belanda ke Indonesia dan menghindari adanya kekosongan kekuasaan (vacuum of power).
HapusPeristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta, peristiwa rengasdengklok ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB. Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena beda pendapat dari Golongan muda dan golongan tua.semangat para golongan muda yang ingin mendesak dilaksanakan nya proklamasi kemerdekaan tanpa adanya campur tangan pemerintah jepang oleh karena itu mereka menculik Soekarno Hatta ke Rengasdengklok. berharap Soekarno dan Hatta bersedia menyatakan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945. Namun Sukarno dan Hatta menolak usul ini. Setelah Ahmad Subarjo datang dan memastikan bahwa kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus 1945, maka para pemuda bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta beserta rombongannya untuk kembali ke Jakarta.Akhirnya, Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat, yang saat ini dinamakan Jalan Proklamasi.
RISKI FASHA JUNIANSYAH PUTRA
BalasHapusXI IPA 4
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusRANI NOVALIA
BalasHapusXI IPA 4
Noura Aster Rianda
BalasHapusXI IPA 4
1. faktor-faktor yang menyebabkan peristiwa rengasdengklok
Hapus-adanya ketidaksepakatan antara para pejuang kemerdekaan dari golongan tua dan golongan muda mengenai waktu proklamasi kemerdekaan Indonesia
-Kaum muda ingin kemerdekaan diproklamasikan segera
2. Terjadinya peristiwa rengasdengklok
- Latar belakang terjadinya Peristiwa Rengasdengklok adalah keinginan golongan muda, agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia segera setelah Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945 kepada Sekutu., untuk menghindari kembalinya Belanda ke Indonesia dan menghindari adanya kekosongan kekuasaan (vacuum of power).
- Peristiwa ini dilatarbelakangi keinginan para tokoh tua dalam perjuangan kemerdekaan, yaitu Achmad Soebardjo, Soekarno dan Hatta, yang ingin agar kemerdekaan diproklamasikan melalui PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia). Namun golongan muda berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia tidak boleh bergantung pada negara lain, dan tidak ingin proklamasi kemerdekaan melalui PPKI yang merupakan bentukan Jepang. Golongan muda juga menginginkan kemerdekaan diproklamasikan segera setelah Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945 kepada Sekutu. Para pemuda khawatir bila menunggu terlalu lama, maka Belanda akan kembali ke Indonesia dengan mebonceng Sekutu yang memenangi Perang Dunia II. Para pemuda juga ingin menghindari adanya kekosongan keuangan (vacuum of power) akibat menyerahnya Jepang yang membuat tidak ada pemerintahan di Indonesia. Para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, dan berharap Soekarno dan Hatta bersedia menyatakan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945. Namun Sukarno dan Hatta menolak usul ini. Setelah Ahmad Subarjo datang dan memastikan bahwa kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus 1945, maka para pemuda bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta beserta rombongannya untuk kembali ke Jakarta.Akhirnya, Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat, yang saat ini dinamakan Jalan Proklamasi. Tempat ini merupakan kediaman Ir Sukarno.
Ani Setia
BalasHapusXI IPA 4
Auliya Suci
BalasHapusXI IPA 4
Meilia Ardana
BalasHapusXI IPA 4
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peristiwa Rengasdengklok
HapusKeinginan para pemuda untuk memaksa golongan tua agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia gagal sehingga para pemuda segera mengadakan rapat di Jalan Cikini 71. Mereka memutuskan untuk membawa Ir. Sukarno dan Moh.Hatta ke luar kota dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Menurut jalan pemikiran pemuda jika Sukarno-Hatta masih berada di Jakarta maka kedua tokoh ini akan dipengaruhi dan ditekan oleh Jepang serta menghalanginya untuk memproklamirkan kemerdekaan ini dilakukan.
Sutan Sjahrir termasuk tokoh yang pertama yang mendesak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta tanpa menunggu janji Jepang yang dikatakannya sebagai tipu muslihat belaka. Karena ia mendengarkan radio yang tidak disegel oleh pemerintah militer Jepang, ia mengetahui bahwa Jepang sudah memutuskan untuk menyerah. Desakan tersebut dilakukannya pada tanggal 15 Agustus 1945, dalam suatu pertemuan dengan Drs. Moh. Hatta tak lama sesudah Hatta kembali dari Dalath. Tetapi Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta masih mencari kebenaran berita tentang kapitulasi Jepang secara resmi dan tetap ingin membicarakan pelaksanaan proklamasi pada rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Proses terjadinya rengasdengklok
Pada 10 Agustus 1945, setelah mendengar siaran radio bahwa Jepang menyerah terhadap sekutu, Soetan Sjahrir mendesak Mohammad Hatta agar bersama Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sjahrir juga meyakinkan Hatta bahwa ia akan didukung para pejuang bawah tanah serta banyak unit Peta.
Revolusi akhirnya meletus secara terpisah di Cirebon pada 15 Agustus dibawah pimpinan Dr. Sudarsono, tetapi berhasil dipadamkan oleh Jepang.
Perbedaan pendapat itu telah membawa golongan pemuda kepada tindakan selanjutnya yakni menculik Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Tindakan itu berdasarkan keputusan rapat terakhir yang diadakan pada jam 24.00 WIB menjelang tanggal 16 agustus 1945 di Cikini 71, Jakarta rencana berjalan lancar
Begitu kembali ke Jakarta pada 16 Agustus 1945 tengah malam, Hatta segera menghubungi tangan-kanan panglima Angkatan perang Jepang dii Jawa. Pejabat tersebut memberitahu Hatta bahwa yang dimaksud dengan ‗‘Jepang menyerah‘‘ adalah bahwa Jepang ‗‘ hanya menjadi agen sekutu‘‘ dan berarti Jepang tidak akan menyetujui proklamasi kemerdekaan oleh orang Indonesia. Menjadi jelaslah bagi Hatta dan Sukarno bahwa revolusi damai mustahil terjadi dan bahwa cara-cara proklamasi kemerdekaan yang disarankan oleh Sjahrir, Sukarni, Wikana, maupun pemimpin gerakan bawah tanah lainnya merupakan satu-satunya cara untuk mencapai kemerdekaan.Sesampainya di Jakarta pada jam 23.00 WIB rombongan menuju rumah Laksamana Maeda di JL. Imam Bonjol No.1 (sekarang tempat kediaman resmi Duta Besar Inggris) setelah Sukarno dan Hatta singgah di rumah masing-masing terlebih dulu. Ditempat inilah naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia disusun. Sebelumnya Sukarno dan Hatta telah menemui Somubuco, Mayor Jenderal Nisyimura untuk menjajagi sikapnya mengenai proklamasi kemerdekaan. Dengan segan-segan Nisymura mengikatkan diri untuk tidak menghalang-halangi proklamasi, ada tidak ada pernyataan yang anti Jepang
Latifatuz Zahro
BalasHapusXl IPA 4
M.valdo gomes antoni
BalasHapusXI IPA 4
RISKI FASHA JUNIANSYAH PUTRA
BalasHapusXI IPA 4
Kesimpulan peristiwa rengasdengklok adalah semangat para golongan muda yang ingin mendesak dilaksanakan nya proklamasi kemerdekaan tanpa adanya campur tangan pemerintah jepang
oke
HapusMuhammad zhafir Al kamil
BalasHapusXI IPA 4
Peristiwa Rengasdengklok ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili oleh Soekarno dan Hatta serta Mr. Ahmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Ir.Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di lapangan rumah Bung Karno di Jl.Pegangsaan Timur 56. Dipilih rumah Bung Karno bahwa ada sebuah acara yang akan diselenggarakan, sehingga tentara-tentara jepang sudah berjaga-jaga, untuk menghindari kericuhan, antara penonton saat terjadi pembacaan teks proklamasi. Naskah teks proklamasi di susun di rumah Laksamana Muda Maeda di Jakarta.
Suipp
HapusAdinda monica
BalasHapusXI IPA 4
kesimpulannya٫Semua nilai-nila yang terkandung dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik ini harus di maknai dan diwariskan kepada generasi penerus.
M. Fadly Noprijal
BalasHapusXI IPA 4
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSuci tri arelia
BalasHapusXI IPA 4
kesimpulannya peristiwa rengasdengklok adalah peristiwa penculikan oleh 3 pemuda antara lain wikana, sukarni dan Chairul Saleh terhadap Soekarno dan Hatta, kemudian dibawa ke Rengasdengklok untuk didesak agar mempercepat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
meilia ardana
BalasHapusxi ipa 4
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peristiwa Rengasdengklok
Keinginan para pemuda untuk memaksa golongan tua agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia gagal sehingga para pemuda segera mengadakan rapat di Jalan Cikini 71. Mereka memutuskan untuk membawa Ir. Sukarno dan Moh.Hatta ke luar kota dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Menurut jalan pemikiran pemuda jika Sukarno-Hatta masih berada di Jakarta maka kedua tokoh ini akan dipengaruhi dan ditekan oleh Jepang serta menghalanginya untuk memproklamirkan kemerdekaan ini dilakukan.
Sutan Sjahrir termasuk tokoh yang pertama yang mendesak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta tanpa menunggu janji Jepang yang dikatakannya sebagai tipu muslihat belaka. Karena ia mendengarkan radio yang tidak disegel oleh pemerintah militer Jepang, ia mengetahui bahwa Jepang sudah memutuskan untuk menyerah. Desakan tersebut dilakukannya pada tanggal 15 Agustus 1945, dalam suatu pertemuan dengan Drs. Moh. Hatta tak lama sesudah Hatta kembali dari Dalath. Tetapi Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta masih mencari kebenaran berita tentang kapitulasi Jepang secara resmi dan tetap ingin membicarakan pelaksanaan proklamasi pada rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Proses terjadinya rengasdengklok
Pada 10 Agustus 1945, setelah mendengar siaran radio bahwa Jepang menyerah terhadap sekutu, Soetan Sjahrir mendesak Mohammad Hatta agar bersama Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sjahrir juga meyakinkan Hatta bahwa ia akan didukung para pejuang bawah tanah serta banyak unit Peta.
Revolusi akhirnya meletus secara terpisah di Cirebon pada 15 Agustus dibawah pimpinan Dr. Sudarsono, tetapi berhasil dipadamkan oleh Jepang.
Perbedaan pendapat itu telah membawa golongan pemuda kepada tindakan selanjutnya yakni menculik Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Tindakan itu berdasarkan keputusan rapat terakhir yang diadakan pada jam 24.00 WIB menjelang tanggal 16 agustus 1945 di Cikini 71, Jakarta rencana berjalan lancar
Begitu kembali ke Jakarta pada 16 Agustus 1945 tengah malam, Hatta segera menghubungi tangan-kanan panglima Angkatan perang Jepang dii Jawa. Pejabat tersebut memberitahu Hatta bahwa yang dimaksud dengan ‗‘Jepang menyerah‘‘ adalah bahwa Jepang ‗‘ hanya menjadi agen sekutu‘‘ dan berarti Jepang tidak akan menyetujui proklamasi kemerdekaan oleh orang Indonesia. Menjadi jelaslah bagi Hatta dan Sukarno bahwa revolusi damai mustahil terjadi dan bahwa cara-cara proklamasi kemerdekaan yang disarankan oleh Sjahrir, Sukarni, Wikana, maupun pemimpin gerakan bawah tanah lainnya merupakan satu-satunya cara untuk mencapai kemerdekaan.Sesampainya di Jakarta pada jam 23.00 WIB rombongan menuju rumah Laksamana Maeda di JL. Imam Bonjol No.1 (sekarang tempat kediaman resmi Duta Besar Inggris) setelah Sukarno dan Hatta singgah di rumah masing-masing terlebih dulu. Ditempat inilah naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia disusun. Sebelumnya Sukarno dan Hatta telah menemui Somubuco, Mayor Jenderal Nisyimura untuk menjajagi sikapnya mengenai proklamasi kemerdekaan. Dengan segan-segan Nisymura mengikatkan diri untuk tidak menghalang-halangi proklamasi, ada tidak ada pernyataan yang anti Jepang
Jeni ayu amanda
BalasHapusXI IPA 4
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan terutama setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Ir.Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di lapangan rumah Bung Karno di Jl.Pegangsaan Timur 56. Dipilih rumah Bung Karno bahwa ada sebuah acara yang akan diselenggarakan, sehingga tentara-tentara jepang sudah berjaga-jaga, untuk menghindari kericuhan, antara penonton saat terjadi pembacaan teks proklamasi
Sabrina Aulia Rahma
BalasHapusXI IPA 4
kesimpulan :
- Peristiwa rengasdengklok terjadi karena, untuk mengamankan Soekarno - Hatta, karena perhitungan militer.
- Rengasdengklok dipilih karena letaknya terpencil yakni 15km ke dlm dari Kedung-gede, Karawang pd jln raya Jakarta - Cirebon.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusCindy Arviomitha
BalasHapusXI IPA 4
Kesimpulan :
Para golongan muda ingin mempercepat proses proklamasi tanpa harus menunggu atau terpengaruh oleh bangsa Jepang. Dan Ir. Soekarno dibawa ke Rengasdengklok untuk diamankan supaya tidak terpengaruh oleh Jepang. Dengan demikian Bangsa Indonesia dapat segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa gangguan dari pihak Jepang sehingga Indonesia bisa merdeka seutuhnya
Endy Tupala
BalasHapusXI IPA 4
Kesimpulannya Rengasdengklok merupakan peristiwa para golongan muda yang ingin mendesak dilaksanakan nya proklamasi kemerdekaan tanpa adanya campur tangan pemerintah jepang yg terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04:00 WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili oleh Soekarno dan Hatta serta Mr. Ahmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.
Widia Dwi Aprilia
BalasHapusXI IPA 4
Kesimpulan:
peristiwa Rengasdengklok merupakan peristiwa Para pemuda mengamankan Soekarno - Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat dengan tujuan agar Soekarno - Hatta segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia
Irene Nazwa Fadilla
BalasHapusXI IPA 4
Peristiwa Rengasdengklok ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili oleh Soekarno dan Hatta serta Mr. Ahmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.
Alasan Peristiwa Rengasdengklok terjadi beda pendapat dari Golongan Tua dan Golongan Muda. Pemuda ingin Bung Karno segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia selagi terjadi kekosongan kekuasaan (vacuum of power). Golongan Tua ingin menunggu hasil sidang PPKI. Pemuda berusaha mengamankan Bung Karno dan Bung Hatta agar tidak mendapat pengaruh dari pihak Jepang.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Ir.Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di lapangan rumah Bung Karno di Jl.Pegangsaan Timur 56. Dipilih rumah Bung Karno bahwa ada sebuah acara yang akan diselenggarakan, sehingga tentara-tentara jepang sudah berjaga-jaga, untuk menghindari kericuhan, antara penonton saat terjadi pembacaan teks proklamasi. Naskah teks proklamasi di susun di rumah Laksamana Muda Maeda di Jakarta.
Amelia Anggela
BalasHapusXl IPA 4
Kesimpulan peristiwa rengasdengklok adalah semangat para golongan muda yang ingin mendesak dilaksanakan nya proklamasi kemerdekaan tanpa adanya campur tangan pemerintah jepang.Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan terutama setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik.
Difa Aisha Zalsabina
BalasHapusXI IPA 4
Kesimpulannya,Peristiwa Rengasdengklok ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB. Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena beda pendapat dari Golongan muda dan golongan tua.semangat para golongan muda yang ingin mendesak dilaksanakan nya proklamasi kemerdekaan tanpa adanya campur tangan pemerintah jepang oleh karena itu mereka menculik Soekarno Hatta ke Rengasdengklok.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Ir.Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di lapangan rumah Bung Karno di Jl.Pegangsaan Timur 56. Dipilih rumah Bung Karno bahwa ada sebuah acara yang akan diselenggarakan, sehingga tentara-tentara jepang sudah berjaga-jaga, untuk menghindari kericuhan, antara penonton saat terjadi pembacaan teks proklamasi. Naskah teks proklamasi di susun di rumah Laksamana Muda Maeda di Jakarta.
Vanni Dwi Rianty
BalasHapusXI IPA 4
Kesimpulannya:
peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. ... Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian.
Agil Thoriq Al-Ghufroni
BalasHapusXI IPA 4
kesimpulannya peristiwa rengasdengklok adalah peristiwa penculikan oleh 3 pemuda antara lain wikana, sukarni dan Chairul Saleh terhadap Soekarno dan Hatta, kemudian dibawa ke Rengasdengklok untuk didesak agar mempercepat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Latifatuz Zahro
BalasHapusXl IPA 4
kesimpulan
peristiwa rengasdengklok adalah peristiwa penculikan oleh 3 pemuda antara lain wikana, sukarni dan Chairul Saleh terhadap Soekarno dan Hatta, kemudian dibawa ke Rengasdengklok untuk didesak agar mempercepat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Rengasdengklok dipilih karena letaknya terpencil yakni 15km ke dalam dari Kedunggede, Karawang pada jalan raya Jakarta-Cirebon.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peristiwa Rengasdengklok
BalasHapusKeinginan para pemuda untuk memaksa golongan tua agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia gagal sehingga para pemuda segera mengadakan rapat di Jalan Cikini 71. Mereka memutuskan untuk membawa Ir. Sukarno dan Moh.Hatta ke luar kota dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Rengsadengklok dipilih untuk mengamankan Sukarno-Hatta berdasarkan pertimbangan daerah tersebut jauh dari jalan raya sehingga mudah mengawasi gerak-gerik tentara Jepang.Rengasdengklok dipilih untuk mengamankan Sukarno-Hatta karena perhitungan militer. Antara anggota Peta Daidan Purwakarta dan Daidan Jakarta terdapat hubungan erat sejak mereka melakukan latihan bersama-sama. Selain itu Rengasdengklok letaknya terpencil yakni 15 Km ke dalam dari Kedung-gede, Karawang pada Jalan raya Jakarta-Cirebon. Dengan demikian deteksi dapat dengan mudah dilaksanakan terhadap setiap gerakan tentara Jepang yang hendak datang ke Rengasdengklok baik yang datang dari arah Jakarta, maupun dari arah Bandung atau Jawa Tengah, karena pastilah mereka harus melalui Kedung-gede dahulu dimana pasukan Tentara Peta telah bersiap-siap untuk menahanya.PPKI adalah badan Jepang dan tidak menyetujui lahirnya proklamasi kemerdekaan secara apa yang telah dijanjikan oleh Jenderal Besar Terauci dalam pertemuan di Dalath.h. Desakan tersebut dilakukannya pada tanggal 15 Agustus 1945, dalam suatu pertemuan dengan Drs. Moh. Hatta tak lama sesudah Hatta kembali dari Dalath. Tetapi Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta masih mencari kebenaran berita tentang kapitulasi Jepang secara resmi dan tetap ingin membicarakan pelaksanaan proklamasi pada rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.Golongan muda juga menginginkan kemerdekaan diproklamasikan segera setelah Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945 kepada Sekutu. Para pemuda khawatir bila menunggu terlalu lama, maka Belanda akan kembali ke Indonesia dengan mebonceng Sekutu yang memenangi Perang Dunia II. Para pemuda juga ingin menghindari adanya kekosongan keuangan (vacuum of power) akibat menyerahnya Jepang yang membuat tidak ada pemerintahan di Indonesia. Para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, dan berharap Soekarno dan Hatta bersedia menyatakan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945. Namun Sukarno dan Hatta menolak usul ini. Setelah Ahmad Subarjo datang dan memastikan bahwa kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus 1945, maka para pemuda bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta beserta rombongannya untuk kembali ke Jakarta.Akhirnya, Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat, yang saat ini dinamakan Jalan Proklamasi. Tempat ini merupakan kediaman Ir Sukarno.
Tri Septi Secaria
BalasHapusXI IPA 4
Kesimpulan:
- Faktor yg mempengaruhi peristiwa Rengasdengklok adl Keinginan para pemuda untuk memaksa golongan tua agar segera memproklamasikan kemerdekaan indonesia.
- Rengasdengklok dipilih untuk mengamankan Sukarno-Hatta karena perhitungan militer.
- Selain itu Rengasdengklok letaknya terpencil yakni 15 Km ke dalam dari Kedung-gede, Karawang pada Jalan raya Jakarta-Cirebon. Dengan demikian deteksi dapat dengan mudah dilaksanakan terhadap setiap gerakan tentara Jepang yang hendak datang ke Rengasdengklok
Aryo Ardenaswari
BalasHapusXl IPA 4
kesimpulan
peristiwa rengasdengklok adalah peristiwa penculikan oleh 3 pemuda antara lain wikana, sukarni dan Chairul Saleh terhadap Soekarno dan Hatta, kemudian dibawa ke Rengasdengklok untuk didesak agar mempercepat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Rengasdengklok dipilih karena letaknya terpencil yakni 15km ke dalam dari Kedunggede, Karawang pada jalan raya Jakarta-Cirebon
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusFalsyafah Naura
BalasHapusXI IPA 4
•Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peristiwa Rengasdengklok
Keinginan para pemuda untuk memaksa golongan tua agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia gagal sehingga para pemuda segera mengadakan rapat di Jalan Cikini 71. Mereka memutuskan untuk membawa Ir. Sukarno dan Moh.Hatta ke luar kota dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.Rengasdengklok dipilih untuk mengamankan Sukarno-Hatta karena perhitungan militer.Sutan Sjahrir termasuk tokoh yang pertama yang mendesak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta tanpa menunggu janji Jepang yang dikatakannya sebagai tipu muslihat belaka.mengetahui bahwa Jepang sudah memutuskan untuk menyerah. Desakan tersebut dilakukannya pada tanggal 15 Agustus 1945, dalam suatu pertemuan dengan Drs. Moh. Hatta tak lama sesudah Hatta kembali dari Dalath. Tetapi Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta masih mencari kebenaran berita tentang kapitulasi Jepang secara resmi dan tetap ingin membicarakan pelaksanaan proklamasi pada rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
•Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok
Pada 10 Agustus 1945, setelah mendengar siaran radio bahwa Jepang menyerah terhadap sekutu, Soetan Sjahrir mendesak Mohammad Hatta agar bersama Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Tindakan selanjutnya diambil oleh golongan pemuda yang terlebih dahulu mengadakan suatu perundingan di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta.Keputusan rapat yang dipimpin oleh Cairul Saleh menunjukan tuntutan-tuntutan radikal golongan pemuda yang diantaranya menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri, tak dapat digantung- gantungkan pada orang dan kerajaan lain.
Keputusan rapat tersebut disampaikan oleh Wikana dan Darwis pada saat yang sama yakni jam 22.00 WIB di rumah kediaman Ir. Sukarno, Pegangsaan Timur (Sekarang jalan Proklamasi) 56, Jakarta.Demikianlah pada tanggal 16 agustus 1945 jam 04.00WIB terjadi peristiwa penculikan Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta untuk dibawa ke luar kota menuju Rengasdengklok, yang jaraknya 15 Km dari Kedung Gede, Karawang.Jepang sudah mengetahui perihal penculikan Sukarno dan Hatta, Ahmad Soebarjo yang memiliki hubungan dekat dengan kelompok Sukarni, pergi ke Rengasdengklok-tentu saja dengan sepengetahuan Laksamana Maeda atau setidaknya para pejabat militer Jepang untuk membujuk Sukarni maupun para pemimpin mahasiswa untuk kembali ke Jakarta bersama dengan Sukarno dan Hatta.Sementara itu, kelompok bawah tanah pimpinan Sukarni yang didukung oleh sejumlah kelompok persatuan mahasiswa telah kehilangan kesabaran, sehingga pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00, mereka menculik Sukarno dan Hatta untuk dibawa ke Garnisun Peta di Rengasdengklok.Rombongan tiba pukul 07.00 WIB. Di Rengasdengklok antara golongan tua dan golongan muda tidak terjadi perundingan, hanya telah diberi jaminan oleh Ahmad Subardjo dengan taruhan nyawa bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 agustus 1945.Sesampainya di Jakarta pada jam 23.00 WIB rombongan menuju rumah Laksamana Maeda di JL. Imam Bonjol No.1 (sekarang tempat kediaman resmi Duta Besar Inggris) setelah Sukarno dan Hatta singgah di rumah masing-masing terlebih dulu. Ditempat inilah naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia disusun. Sebelumnya Sukarno dan Hatta telah menemui Somubuco, Mayor Jenderal Nisyimura untuk menjajagi sikapnya mengenai proklamasi kemerdekaan.
Najwa Salma Fathin
BalasHapusXI IPA 4
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan terutama setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik.Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Ir.Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di lapangan rumah Bung Karno di Jl.Pegangsaan Timur 56. Dipilih rumah Bung Karno bahwa ada sebuah acara yang akan diselenggarakan, sehingga tentara-tentara jepang sudah berjaga-jaga, untuk menghindari kericuhan, antara penonton saat terjadi pembacaan teks proklamasi.
Fren Samudra
BalasHapusXI IPA 4
Peristiwa Rengasdengklok ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili oleh Soekarno dan Hatta serta Mr. Ahmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan
Rani novalia
BalasHapusperistiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. ... Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian.
Ani Setia
BalasHapusXI IPA 4
Kesimpulan peristiwa Rengasdengklok adalah adanya perbedaan pendapat antara tokoh pemuda dan golongan tua pasca menyerahnya Jepag terhadap sekutu pada 15 Agustus 1945.
Vivi juwita wati
BalasHapusXl IPA 4
Peristiwa RengasdengklokBung Karno dan Bung Hatta dibawa oleh para pemuda ke daerah Rengasdengklok
Waktu dan Lokasi
Peristiwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945 daerah Rengasdengklok kota Kawedanan,di timur Jakarta,tempat ini di[ilih karena terpencil dan dekat Kompi PETA ,
Alasan Peristiwa Rengasdengklok
Terjadi beda pendapat dari Golongan Tua dan Golongan Muda.Pemuda ingin Bung Karno segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia selagi terjadi kekososngan kekuasaan (vacuum of power).Golongan Tua ingin menunggu hasil sidang PPKI.Pemuda berusaha mengamankan Bung Karno dan Bung Hatta agar tidak mendapat pengaruh dari pihak Jepang.
Hasil dari Peristiwa Rengasdengklok
Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan jika sudah kembali ke Jakarta.Ahmad Subardjo menjamin proklamasi akan dilaksanakan sebelum pukul 12.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945.
Falsyafah Naura
BalasHapusXI IPA 4
•Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peristiwa Rengasdengklok
Keinginan para pemuda untuk memaksa golongan tua agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia gagal sehingga para pemuda segera mengadakan rapat di Jalan Cikini 71. Mereka memutuskan untuk membawa Ir. Sukarno dan Moh.Hatta ke luar kota dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.Rengasdengklok dipilih untuk mengamankan Sukarno-Hatta karena perhitungan militer.Sutan Sjahrir termasuk tokoh yang pertama yang mendesak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta tanpa menunggu janji Jepang yang dikatakannya sebagai tipu muslihat belaka.mengetahui bahwa Jepang sudah memutuskan untuk menyerah. Desakan tersebut dilakukannya pada tanggal 15 Agustus 1945, dalam suatu pertemuan dengan Drs. Moh. Hatta tak lama sesudah Hatta kembali dari Dalath. Tetapi Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta masih mencari kebenaran berita tentang kapitulasi Jepang secara resmi dan tetap ingin membicarakan pelaksanaan proklamasi pada rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
•Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok
Pada 10 Agustus 1945, setelah mendengar siaran radio bahwa Jepang menyerah terhadap sekutu, Soetan Sjahrir mendesak Mohammad Hatta agar bersama Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Tindakan selanjutnya diambil oleh golongan pemuda yang terlebih dahulu mengadakan suatu perundingan di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta.Keputusan rapat yang dipimpin oleh Cairul Saleh menunjukan tuntutan-tuntutan radikal golongan pemuda yang diantaranya menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri, tak dapat digantung- gantungkan pada orang dan kerajaan lain.
Keputusan rapat tersebut disampaikan oleh Wikana dan Darwis pada saat yang sama yakni jam 22.00 WIB di rumah kediaman Ir. Sukarno, Pegangsaan Timur (Sekarang jalan Proklamasi) 56, Jakarta.Demikianlah pada tanggal 16 agustus 1945 jam 04.00WIB terjadi peristiwa penculikan Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta untuk dibawa ke luar kota menuju Rengasdengklok, yang jaraknya 15 Km dari Kedung Gede, Karawang.Jepang sudah mengetahui perihal penculikan Sukarno dan Hatta, Ahmad Soebarjo yang memiliki hubungan dekat dengan kelompok Sukarni, pergi ke Rengasdengklok-tentu saja dengan sepengetahuan Laksamana Maeda atau setidaknya para pejabat militer Jepang untuk membujuk Sukarni maupun para pemimpin mahasiswa untuk kembali ke Jakarta bersama dengan Sukarno dan Hatta.Sementara itu, kelompok bawah tanah pimpinan Sukarni yang didukung oleh sejumlah kelompok persatuan mahasiswa telah kehilangan kesabaran, sehingga pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00, mereka menculik Sukarno dan Hatta untuk dibawa ke Garnisun Peta di Rengasdengklok.Rombongan tiba pukul 07.00 WIB. Di Rengasdengklok antara golongan tua dan golongan muda tidak terjadi perundingan, hanya telah diberi jaminan oleh Ahmad Subardjo dengan taruhan nyawa bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 agustus 1945.Sesampainya di Jakarta pada jam 23.00 WIB rombongan menuju rumah Laksamana Maeda di JL. Imam Bonjol No.1 (sekarang tempat kediaman resmi Duta Besar Inggris) setelah Sukarno dan Hatta singgah di rumah masing-masing terlebih dulu. Ditempat inilah naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia disusun. Sebelumnya Sukarno dan Hatta telah menemui Somubuco, Mayor Jenderal Nisyimura untuk menjajagi sikapnya mengenai proklamasi kemerdekaan.
M.Akbar Rizki Priyantama
BalasHapusXI IPA 4
faktor-faktor yang menyebabkan peristiwa rengasdengklok
-adanya ketidaksepakatan antara para pejuang kemerdekaan dari golongan tua dan golongan muda mengenai waktu proklamasi kemerdekaan Indonesia
-Kaum muda ingin kemerdekaan diproklamasikan segera
Terjadinya peristiwa rengasdengklok
- Latar belakang terjadinya Peristiwa Rengasdengklok adalah keinginan golongan muda, agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia segera setelah Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945 kepada Sekutu., untuk menghindari kembalinya Belanda ke Indonesia dan menghindari adanya kekosongan kekuasaan (vacuum of power).
- Peristiwa ini dilatarbelakangi keinginan para tokoh tua dalam perjuangan kemerdekaan, yaitu Achmad Soebardjo, Soekarno dan Hatta, yang ingin agar kemerdekaan diproklamasikan melalui PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia). Namun golongan muda berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia tidak boleh bergantung pada negara lain, dan tidak ingin proklamasi kemerdekaan melalui PPKI yang merupakan bentukan Jepang. Golongan muda juga menginginkan kemerdekaan diproklamasikan segera setelah Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945 kepada Sekutu. Para pemuda khawatir bila menunggu terlalu lama, maka Belanda akan kembali ke Indonesia dengan mebonceng Sekutu yang memenangi Perang Dunia II. Para pemuda juga ingin menghindari adanya kekosongan keuangan (vacuum of power) akibat menyerahnya Jepang yang membuat tidak ada pemerintahan di Indonesia. Para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, dan berharap Soekarno dan Hatta bersedia menyatakan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945. Namun Sukarno dan Hatta menolak usul ini. Setelah Ahmad Subarjo datang dan memastikan bahwa kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus 1945, maka para pemuda bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta beserta rombongannya untuk kembali ke Jakarta.Akhirnya, Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat, yang saat ini dinamakan Jalan Proklamasi. Tempat ini merupakan kediaman Ir Sukarno.
M.valdo gomes
BalasHapusXI IPA 4
Peristiwa Rengasdengklok ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili oleh Soekarno dan Hatta serta Mr. Ahmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan
peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. ... Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian
Auliya Suci
BalasHapusXI IPA 4
Kesimpulan: Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa Para pemuda mengamankan Soekarno - Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat dengan tujuan agar Soekarno - Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Al Annissa Najla
BalasHapusXI IPA 4
kesimpulan: 1. faktor-faktor yang menyebabkan peristiwa rengasdengklok
-adanya ketidaksepakatan antara para pejuang kemerdekaan dari golongan tua dan golongan muda mengenai waktu proklamasi kemerdekaan Indonesia
-Kaum muda ingin kemerdekaan diproklamasikan segera
2. Terjadinya peristiwa rengasdengklok
- Latar belakang terjadinya Peristiwa Rengasdengklok adalah keinginan golongan muda, agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia segera setelah Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945 kepada Sekutu., untuk menghindari kembalinya Belanda ke Indonesia dan menghindari adanya kekosongan kekuasaan (vacuum of power).
- Peristiwa ini dilatarbelakangi keinginan para tokoh tua dalam perjuangan kemerdekaan, yaitu Achmad Soebardjo, Soekarno dan Hatta, yang ingin agar kemerdekaan diproklamasikan melalui PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia). Namun golongan muda berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia tidak boleh bergantung pada negara lain, dan tidak ingin proklamasi kemerdekaan melalui PPKI yang merupakan bentukan Jepang. Golongan muda juga menginginkan kemerdekaan diproklamasikan segera setelah Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945 kepada Sekutu. Para pemuda khawatir bila menunggu terlalu lama, maka Belanda akan kembali ke Indonesia dengan mebonceng Sekutu yang memenangi Perang Dunia II. Para pemuda juga ingin menghindari adanya kekosongan keuangan (vacuum of power) akibat menyerahnya Jepang yang membuat tidak ada pemerintahan di Indonesia. Para pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, dan berharap Soekarno dan Hatta bersedia menyatakan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945. Namun Sukarno dan Hatta menolak usul ini. Setelah Ahmad Subarjo datang dan memastikan bahwa kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus 1945, maka para pemuda bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta beserta rombongannya untuk kembali ke Jakarta.Akhirnya, Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat, yang saat ini dinamakan Jalan Proklamasi. Tempat ini merupakan kediaman Ir Sukarno.
ANWITRA DIAN UTAMI
BalasHapusXI IPA 4
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan terutama setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik.Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Ir.Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di lapangan rumah Bung Karno di Jl.Pegangsaan Timur 56. Dipilih rumah Bung Karno bahwa ada sebuah acara yang akan diselenggarakan, sehingga tentara-tentara jepang sudah berjaga-jaga, untuk menghindari kericuhan, antara penonton saat terjadi pembacaan teks proklamasi.