Jumat, 31 Januari 2020

Materi kelas XII: Gerakan Non Blok

Gerakan Non-Blok (GNB) (bahasa InggrisNon-Aligned Movement/NAM) adalah suatu organisasi internasional yang terdiri lebih dari 100 negara-negara yang menganggap dirinya tidak beraliansi dengan kekuatan besar apapun. Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah untuk menjamin kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok dalam perjuangan mereka menentang imperialismekolonialismeneo-kolonialismeapartheidrasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik.[2] Mereka merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3 keangotaan PBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) Non-Blok termasuk YugoslaviaMesirZambiaAljazairSri LankaKubaIndiaZimbabweIndonesiaKolombiaAfrika Selatan dan Malaysia.
Anggota-anggota penting di antaranya YugoslaviaIndiaMesirIndonesiaPakistanKubaKolombiaVenezuelaAfrika SelatanIranMalaysia, dan untuk suatu masa, Republik Rakyat Tiongkok. Meskipun organisasi ini dimaksudkan untuk menjadi aliansi yang dekat seperti NATO atau Pakta Warsawa, negara-negara anggotanya tidak pernah mempunyai kedekatan yang diinginkan dan banyak anggotanya yang akhirnya diajak beraliansi salah satu negara-negara adidaya tersebut. Misalnya, Kuba mempunyai hubungan yang dekat dengan Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Atau India yang bersekutu dengan Uni Soviet untuk melawan Tiongkok selama beberapa tahun. Lebih buruk lagi, beberapa anggota bahkan terlibat konflik dengan anggota lainnya, seperti misalnya konflik antara India dengan Pakistan, Iran dengan Irak. Gerakan ini sempat terpecah pada saat Uni Soviet menginvasi Afganistan pada tahun 1979. Ketika itu, seluruh sekutu Soviet mendukung invasi sementara anggota GNB, terutama negara dengan mayoritas muslim, tidak mungkin melakukan hal yang sama untuk Afghanistan akibat adanya perjanjian nonintervensi.

Sejarah

Kata "Non-Blok" diperkenalkan pertama kali[butuh rujukan] oleh Perdana Menteri India Nehru dalam pidatonya tahun 1954 di ColomboSri Lanka. Dalam pidato itu, Nehru menjelaskan lima pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk membentuk relasi Sino-India yang disebut dengan Panchsheel (lima pengendali). Prinsip ini kemudian digunakan sebagai basis dari Gerakan Non-Blok. Lima prinsip tersebut adalah:
  1. Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan.
  2. Perjanjian non-agresi
  3. Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain
  4. Kesetaraan dan keuntungan bersama
  5. Menjaga perdamaian
Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika sebuah konferensi yang diadakan di BandungIndonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur. Pendiri dari gerakan ini adalah lima pemimpin dunia: Josip Broz Tito presiden YugoslaviaSoekarno presiden IndonesiaGamal Abdul Nasser presiden MesirPandit Jawaharlal Nehru perdana menteri India, dan Kwame Nkrumah dari Ghana.
Gerakan ini sempat kehilangan kredibilitasnya pada akhir tahun1960-an ketika anggota-anggotanya mulai terpecah dan bergabung bersama Blok lain, terutama Blok Timur. Muncul pertanyaan bagaimana sebuah negara yang bersekutu dengan Uni Soviet seperti Kuba bisa mengklaim dirinya sebagai negara nonblok. Gerakan ini kemudian terpecah sepenuhnya pada masa invasi Soviet terhadap Afghanistan tahun 1979.

Pertemuan GNB

Normalnya, pertemuan GNB berlangsung setiap tiga tahun sekali. Negara yang pernah menjadi tuan rumah KTT GNB di antaranya YugoslaviaMesirZambiaAljazairSri LankaKubaIndiaZimbabweIndonesiaKolombiaAfrika Selatan, dan Malaysia. Biasanya setelah mengadakan konferensi, kepala negara atau kepala pemerintahan yang menjadi tuan rumah konferensi itu akan dijadikan ketua gerakan untuk masa jabatan tiga tahun.
Pertemuan berikutnya diadakan di Kairo pada 1964. Pertemuan tersebut dihadiri 56 negara anggota di mana anggota-anggota barunya datang dari negara-negara merdeka baru di Afrika. Kebanyakan dari pertemuan itu digunakan untuk mendiskusikan konflik Arab-Israel dan Perang India-Pakistan.
Pertemuan pertama GNB terjadi di Beograd pada September 1961 dan dihadiri oleh 25 anggota, masing-masing 11 dari Asia dan Afrika bersama dengan YugoslaviaKuba dan Siprus. Kelompok ini mendedikasikan dirinya untuk melawan kolonialismeimperialisme dan neo-kolonialisme.
Pertemuan pada tahun 1969 di Lusaka dihadiri oleh 54 negara dan merupakan salah satu yang paling penting dengan gerakan tersebut membentuk sebuah organisasi permanen untuk menciptakan hubungan ekonomi dan politik. Kenneth Kauda memainkan peranan yang penting dalam even-even tersebut.
Pertemuan paling baru (ke-13) diadakan di Malaysia dari 20-25 Februari 2003. Namun, GNB kini tampak semakin tidak mempunyai relevansi sejak berakhirnya Perang Dingin.

Prinsip dasar Non-Blok

Non-Blok didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang dikenal dengan sebutan Dasasila Bandung [3] [4] [5]

Tempat dan tanggal KTT GNB

NoTanggalNegara tuan rumahKota penyelenggaraan
11–6 September 1961 YugoslaviaBeograd
25–10 Oktober 1964 Republik Arab BersatuKairo
38–10 September 1970 ZambiaLusaka
45–9 September 1973 AljazairAlgiers
516–19 Agustus 1976 Sri LankaKolombo
63–9 September 1979 KubaHavana
77–12 Maret 1983 IndiaNew Delhi
81–6 September 1986 ZimbabweHarare
94–7 September 1989 YugoslaviaBeograd
101–6 September 1992 IndonesiaJakarta
1118–20 Oktober 1995 KolombiaCartagena de Indias
122–3 September 1998 Afrika SelatanDurban
1320–25 Februari 2003 MalaysiaKuala Lumpur
1415–16 September 2006 KubaHavana
1511–16 Juli 2009 MesirSharm el-Sheikh
1626–31 Agustus 2012 IranTeheran
1717–18 September 2016 VenezuelaKarakas

Sekretaris Jendral

Sekretaris Jendral Gerakan Non-Blok
NamaAsal negaraMulaiAkhir
Josip Broz Tito Yugoslavia19611964
Gamal Abdel Nasser Republik Arab Bersatu19641970
Kenneth Kaunda Zambia19701973
Houari Boumédienne Aljazair19731976
William Gopallawa Sri Lanka19761978
Junius Richard Jayewardene Sri Lanka19781979
Fidel Castro Kuba19791982
N. Sanjiva Reddy India19821983
Zail Singh India19831986
Robert Mugabe Zimbabwe19861989
Janez Drnovšek Yugoslavia19891990
Stipe Mesić Yugoslavia19901991
Branko Kostić Yugoslavia19911992
Dobrica Ćosić Yugoslavia19921992
Soeharto Indonesia19921995
Ernesto Samper Pizano Kolombia19951998
Andrés Pastrana Arango Kolombia19981998
Nelson Mandela Afrika Selatan19981999
Thabo Mbeki Afrika Selatan19992003
Datuk Seri Mahathir bin Mohammad Malaysia20032003
Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi Malaysia20032006
Fidel Castro Kuba20062008
Raúl Castro Kuba20082009
Hosni Mubarak Mesir20092011
Muhammad Mursi Mesir20112012
Mahmoud Ahmadinejad Iran20122013
Hassan Rouhani Iran20132016
Nicolás Maduro Venezuela20

Kamis, 30 Januari 2020

Materi kelas XII: Gerakan non Blok

Gerakan Non-Blok (GNB) (bahasa InggrisNon-Aligned Movement/NAM) adalah suatu organisasi internasional yang terdiri lebih dari 100 negara-negara yang menganggap dirinya tidak beraliansi dengan kekuatan besar apapun. Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah untuk menjamin kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok dalam perjuangan mereka menentang imperialismekolonialismeneo-kolonialismeapartheidrasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik.[2] Mereka merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3 keangotaan PBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) Non-Blok termasuk YugoslaviaMesirZambiaAljazairSri LankaKubaIndiaZimbabweIndonesiaKolombiaAfrika Selatan dan Malaysia.
Anggota-anggota penting di antaranya YugoslaviaIndiaMesirIndonesiaPakistanKubaKolombiaVenezuelaAfrika SelatanIranMalaysia, dan untuk suatu masa, Republik Rakyat Tiongkok. Meskipun organisasi ini dimaksudkan untuk menjadi aliansi yang dekat seperti NATO atau Pakta Warsawa, negara-negara anggotanya tidak pernah mempunyai kedekatan yang diinginkan dan banyak anggotanya yang akhirnya diajak beraliansi salah satu negara-negara adidaya tersebut. Misalnya, Kuba mempunyai hubungan yang dekat dengan Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Atau India yang bersekutu dengan Uni Soviet untuk melawan Tiongkok selama beberapa tahun. Lebih buruk lagi, beberapa anggota bahkan terlibat konflik dengan anggota lainnya, seperti misalnya konflik antara India dengan Pakistan, Iran dengan Irak. Gerakan ini sempat terpecah pada saat Uni Soviet menginvasi Afganistan pada tahun 1979. Ketika itu, seluruh sekutu Soviet mendukung invasi sementara anggota GNB, terutama negara dengan mayoritas muslim, tidak mungkin melakukan hal yang sama untuk Afghanistan akibat adanya perjanjian nonintervensi.

Sejarah

Kata "Non-Blok" diperkenalkan pertama kali[butuh rujukan] oleh Perdana Menteri India Nehru dalam pidatonya tahun 1954 di ColomboSri Lanka. Dalam pidato itu, Nehru menjelaskan lima pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk membentuk relasi Sino-India yang disebut dengan Panchsheel (lima pengendali). Prinsip ini kemudian digunakan sebagai basis dari Gerakan Non-Blok. Lima prinsip tersebut adalah:
  1. Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan.
  2. Perjanjian non-agresi
  3. Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain
  4. Kesetaraan dan keuntungan bersama
  5. Menjaga perdamaian
Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika sebuah konferensi yang diadakan di BandungIndonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur. Pendiri dari gerakan ini adalah lima pemimpin dunia: Josip Broz Tito presiden YugoslaviaSoekarno presiden IndonesiaGamal Abdul Nasser presiden MesirPandit Jawaharlal Nehru perdana menteri India, dan Kwame Nkrumah dari Ghana.
Gerakan ini sempat kehilangan kredibilitasnya pada akhir tahun1960-an ketika anggota-anggotanya mulai terpecah dan bergabung bersama Blok lain, terutama Blok Timur. Muncul pertanyaan bagaimana sebuah negara yang bersekutu dengan Uni Soviet seperti Kuba bisa mengklaim dirinya sebagai negara nonblok. Gerakan ini kemudian terpecah sepenuhnya pada masa invasi Soviet terhadap Afghanistan tahun 1979.

Pertemuan GNB

Normalnya, pertemuan GNB berlangsung setiap tiga tahun sekali. Negara yang pernah menjadi tuan rumah KTT GNB di antaranya YugoslaviaMesirZambiaAljazairSri LankaKubaIndiaZimbabweIndonesiaKolombiaAfrika Selatan, dan Malaysia. Biasanya setelah mengadakan konferensi, kepala negara atau kepala pemerintahan yang menjadi tuan rumah konferensi itu akan dijadikan ketua gerakan untuk masa jabatan tiga tahun.
Pertemuan berikutnya diadakan di Kairo pada 1964. Pertemuan tersebut dihadiri 56 negara anggota di mana anggota-anggota barunya datang dari negara-negara merdeka baru di Afrika. Kebanyakan dari pertemuan itu digunakan untuk mendiskusikan konflik Arab-Israel dan Perang India-Pakistan.
Pertemuan pertama GNB terjadi di Beograd pada September 1961 dan dihadiri oleh 25 anggota, masing-masing 11 dari Asia dan Afrika bersama dengan YugoslaviaKuba dan Siprus. Kelompok ini mendedikasikan dirinya untuk melawan kolonialismeimperialisme dan neo-kolonialisme.
Pertemuan pada tahun 1969 di Lusaka dihadiri oleh 54 negara dan merupakan salah satu yang paling penting dengan gerakan tersebut membentuk sebuah organisasi permanen untuk menciptakan hubungan ekonomi dan politik. Kenneth Kauda memainkan peranan yang penting dalam even-even tersebut.
Pertemuan paling baru (ke-13) diadakan di Malaysia dari 20-25 Februari 2003. Namun, GNB kini tampak semakin tidak mempunyai relevansi sejak berakhirnya Perang Dingin.

Prinsip dasar Non-Blok

Non-Blok didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang dikenal dengan sebutan Dasasila Bandung [3] [4] [5]

Tempat dan tanggal KTT GNB

NoTanggalNegara tuan rumahKota penyelenggaraan
11–6 September 1961 YugoslaviaBeograd
25–10 Oktober 1964 Republik Arab BersatuKairo
38–10 September 1970 ZambiaLusaka
45–9 September 1973 AljazairAlgiers
516–19 Agustus 1976 Sri LankaKolombo
63–9 September 1979 KubaHavana
77–12 Maret 1983 IndiaNew Delhi
81–6 September 1986 ZimbabweHarare
94–7 September 1989 YugoslaviaBeograd
101–6 September 1992 IndonesiaJakarta
1118–20 Oktober 1995 KolombiaCartagena de Indias
122–3 September 1998 Afrika SelatanDurban
1320–25 Februari 2003 MalaysiaKuala Lumpur
1415–16 September 2006 KubaHavana
1511–16 Juli 2009 MesirSharm el-Sheikh
1626–31 Agustus 2012 IranTeheran
1717–18 September 2016 VenezuelaKarakas

Sekretaris Jendral

Sekretaris Jendral Gerakan Non-Blok
NamaAsal negaraMulaiAkhir
Josip Broz Tito Yugoslavia19611964
Gamal Abdel Nasser Republik Arab Bersatu19641970
Kenneth Kaunda Zambia19701973
Houari Boumédienne Aljazair19731976
William Gopallawa Sri Lanka19761978
Junius Richard Jayewardene Sri Lanka19781979
Fidel Castro Kuba19791982
N. Sanjiva Reddy India19821983
Zail Singh India19831986
Robert Mugabe Zimbabwe19861989
Janez Drnovšek Yugoslavia19891990
Stipe Mesić Yugoslavia19901991
Branko Kostić Yugoslavia19911992
Dobrica Ćosić Yugoslavia19921992
Soeharto Indonesia19921995
Ernesto Samper Pizano Kolombia19951998
Andrés Pastrana Arango Kolombia19981998
Nelson Mandela Afrika Selatan19981999
Thabo Mbeki Afrika Selatan19992003
Datuk Seri Mahathir bin Mohammad Malaysia20032003
Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi Malaysia20032006
Fidel Castro Kuba20062008
Raúl Castro Kuba20082009
Hosni Mubarak Mesir20092011
Muhammad Mursi Mesir20112012
Mahmoud Ahmadinejad Iran20122013
Hassan Rouhani Iran20132016
Nicolás Maduro Venezuela20