Jumat, 27 November 2020

Kisi Kisi Sejarah Kelas X

  Assalamualaikum... Apa kabar anak-anakku.. jangan lupa sholat dhuhanya. hari ini bapak mau memberikan kisi-kisi Penilaian Akhir Semester mapel Sejarah.

Adapun materi yang dipelajari adalah:

1. Konsep sinkronis, diakronis dan kronologis dalam peristiwa sejarah

2. Unsur ruang waktu dalam sejarah

3. Pembagian zaman terbentuknya bumi oleh ahli geologi

4. Jenis dan kehidupan manusia pra aksara

5. Ciri-ciri manusia Pra aksara

6. kehidupan zaman Pra Aksara

7. peninggalan zaman pra aksara (megalitkum)


Silahkan tema tema diatas dipelajari ya anak-anak... apabila ada yang kurang paham bisa hubungi bapak melalui grup WA.

Jangan lupa absen di kolom komentar. terimakasih

Kisi-kisi PAS Sejarah kelas XI

  Assalamualaikum... Apa kabar anak-anakku.. jangan lupa sholat dhuhanya. hari ini bapak mau memberikan kisi-kisi Penilaian Akhir Semester mapel Sejarah.

untuk kisi-kisi PAS minggu depan silahkan dipelajarai materi berikut ini:

1. Latar belakang kedatangan bangsa barat ke Indonesia (3G)

2. Tokoh-tokoh penjelajah samudra dunia

3.  VOC berserta hak istimewanya dan sistem tanam paksa

4.  Tokoh-tokoh Pahlawan (Diponegoro, Cikditiro, Si Singamangaraja dll)

5. Organisasi-organisasi (Budi Utomo, Tamansiswa, Muhammdiyah Dll)

6. Masuknya Jepang ke Indonesia

7. Organisasi Bentukan Jepang


Silahkan tema tema diatas dipelajari ya anak-anak... apabila ada yang kurang paham bisa hubungi bapak melalui grup WA.

Jangan lupa absen di kolom komentar. terimakasih

Kamis, 26 November 2020

Kisi-Kisi PAS Sejarah Kelas X

  Assalamualaikum... Apa kabar anak-anakku.. jangan lupa sholat dhuhanya. hari ini bapak mau memberikan kisi-kisi Penilaian Akhir Semester mapel Sejarah.

Adapun materi yang dipelajari adalah:

1. Konsep sinkronis, diakronis dan kronologis dalam peristiwa sejarah

2. Unsur ruang waktu dalam sejarah

3. Pembagian zaman terbentuknya bumi oleh ahli geologi

4. Jenis dan kehidupan manusia pra aksara

5. Ciri-ciri manusia Pra aksara

6. kehidupan zaman Pra Aksara

7. peninggalan zaman pra aksara (megalitkum)


Silahkan tema tema diatas dipelajari ya anak-anak... apabila ada yang kurang paham bisa hubungi bapak melalui grup WA.

Jangan lupa absen di kolom komentar. terimakasih

Kisi-kisi PAS Sejarah Indonesia Kelas XI

 Assalamualaikum... Apa kabar anak-anakku.. jangan lupa sholat dhuhanya. hari ini bapak mau memberikan kisi-kisi Penilaian Akhir Semester mapel Sejarah.

untuk kisi-kisi PAS besok silahkan dipelajarai materi berikut ini:

1. Latar belakang kedatangan bangsa barat ke Indonesia (3G)

2. Tokoh-tokoh penjelajah samudra dunia

3.  VOC berserta hak istimewanya dan sistem tanam paksa

4.  Tokoh-tokoh Pahlawan (Diponegoro, Cikditiro, Si Singamangaraja dll)

5. Organisasi-organisasi (Budi Utomo, Tamansiswa, Muhammdiyah Dll)

6. Masuknya Jepang ke Indonesia

7. Organisasi Bentukan Jepang


Silahkan tema tema diatas dipelajari ya anak-anak... apabila ada yang kurang paham bisa hubungi bapak melalui grup WA.

Jangan lupa absen di kolom komentar. terimakasih

Rabu, 25 November 2020

Kisi-Kisi Sejarah Kelas X

 Assalamualaikum... Apa kabar anak-anakku.. jangan lupa sholat dhuhanya. hari ini bapak mau memberikan kisi-kisi Penilaian Akhir Semester mapel Sejarah.

Adapun materi yang dipelajari adalah:

1. Konsep sinkronis, diakronis dan kronologis dalam peristiwa sejarah

2. Unsur ruang waktu dalam sejarah

3. Pembagian zaman terbentuknya bumi oleh ahli geologi

4. Jenis dan kehidupan manusia pra aksara

5. Ciri-ciri manusia Pra aksara

6. kehidupan zaman Pra Aksara

7. peninggalan zaman pra aksara (megalitkum)


Silahkan tema tema diatas dipelajari ya anak-anak... apabila ada yang kurang paham bisa hubungi bapak melalui grup WA.

Jangan lupa absen di kolom komentar. terimakasih

Selasa, 24 November 2020

Jenis-jenis Manusia Pra Aksara (Kelas X)

 Assalamualaikum... Apa kabar anak anakku... silahkan pelajari materi sejarah Indonesia tentang jenis-jenis manusia pra aksara. Jenis-jenis manusia pra aksara apa saja yang pernah hidup di Indonesia? Berikut ini ulasan singkat beserta penemu manusia purba tersebut.

Jenis-jenis Manusia Pra Aksara di Indonesia dan Penemunya


Jenis-jenis Manusia Purba

Pithecanthropus Erectus


Fosil Pithecanthropus Erectus adalah fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. B. D. van Rietscholen geolog asal Belanda menemukan tengkorak manusia di daerah Wajak (dekat Tulungagung, Jawa Tengah). Hasil penemuan tersebut kemudian diteliti oleh Dr. Eugene Dubois.

Selanjutnya DR. Eugene Dubois melakukan penelitian di Pulau Jawa. Di Pulau Jawa tepatnya di Desa Trinil, Kecamatan Ngawi, Jawa Tengah, Dr Eugene Dubois menemukan fosil pertamanya berupa tempurung kepala dan tulang rahang. Selanjutnya Dr. Eugene Dubois menamakan fosil manusia purba temuannya dengan Pithecanthropus Erectus yang artinya manusia kera yang berjalan tegak.

Pada tahun 1936 Duyfjes dan von Koenigswald menemukan fosil manusia purba di sebelah utara Perning, Mojokerto, Jawa Timur. Fosil temuannya ini berupa tengkorak anak-anak yang kemudian dinamakan Pithecanthropus Mojokertensis (manusia kera dari Mojokerto) atau Pithecanthropus Robustus. Manusia purba ini diperkirakan hidup sekitar 1,9 juta tahun yang lalu.

Para arkeolog berkesimpulan bahwa fosil manusia purba tertua yang terdapat di Indonesia yaitu Pithecanthropus Erectus.

Meganthropus Paleojavanicus


Fosil manusia purba tertua ini ditemukan oleh von Koeningswald antara tahun 1936-1941 di Sangiran, daerah Surakarta, Jawa Tengah. Kemudian diberi nama Meganthropus Palejavanicus. Apa arti dari Meganthropus Palejavanicus?

Disebut Megathropus karena memiliki ukuran tubuh yang sangat besar, sedangkan nama Palejavanicus diambil dari lokasi penemuaannya. Sehingga Meganthropus Palejavanicus berarti manusia besar tua yang berasal dari Jawa.

Homo Sapiens


Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang bentuk fisiknya hampir sama dengan manusia modern saat ini. Homo Sapiens yang dikenal di Indonesia dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

Homo Soloensis (manusia dari Solo), ditemukan di Ngandong, daerah Blora, Jawa Tengah oleh von Koeningswald, Ter Haar dan Oppenoorth antara tahun 1931-1953. Homo Soloensis diperkirakan hidup antara tahun 35.000 sampai 15.000 SM.

Homo Wajakensis (manusia dari Wajak), B.D. van Rietschoten menemukan manusia purba di daerah Wajak, Tulungagung, Provinsi Jawa Tengah. Kemudian Eugene Dubois juga menemukan fosil manusia purba serupa pada daerah yang sama. Fosil temuan Eugene Dubois ini lalu diberi nama Homo Wajakensis. Homo Wajakensis kira-kira hidup antara 25.000 sampai 40.000 tahun yang lalu.

Demikian jenis-jenis manusia purba yang pernah hidup atau ditemukan di Indonesia.

Organisasi Bentukan Jepang di Indonesia (Kelas XI)

 Assalamualaikum... apa kabar anak-anakku? Silahkan pelajari dan pahami materi di bawah ini, kemudian nanti kita akan tanya jawab di grup WA.

Masa Pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 8 Maret 1942 hingga 17 Agustus 1945, seusai berhasil memukul mundur pasukan Hindia Belanda di beberapa wilayah Strategis Indonesia dan menerima penyerahan tanpa syarat dari Belanda. Masa pemerintahan ini memang terbilang singkat, hanya 3,5 tahun, jauh dibanding penjajahan Hindia Belanda yang mencapai 350 tahun.  Namun demikian, pendudukan Jepang terbilang lebih kejam dan menyengsarakan bagi rakyat.

Selama masa pendudukan, Jepang berhasil membentuk berbagai organisasi yang umumnya melakukan perekrutan dari rakyat lokal. Organisasi bentukan Jepang ini bertujuan untuk memperkuat kedudukannya di tanah jajahan dan posisinya di Asia dalam upaya memerangi sekutu. Utamanya armada perangnya, dimana Jepang mendirikan organisasi-organisasi militer Indonesia agar pasukan militer Jepang untuk melawan Sekutu bertambah.

Organisasi bentukan Jepang tersebut antara lain Heiho, PETA, Seinendan, Keibodan, Fujinkai, Jawa Hokokai, dan Jibakutai. Keberadaan organisasi ini tidak hanya mampu memperkuat armada perang Jepang, tetapi juga mampu menjadi alat doktrin bagi rakyat Indonesia. Meski begitu, tak dimungkiri kehadiran organisasi bentukan Jepang ini justru  menjadi pemantik perjuangan pembebasan kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia.

Pendudukan Jepang berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945, seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Nah, untuk lebih mengetahui tentang organisasi-organisasi bentukan Jepang ini, berikut penjelasannya.

Heiho

Heiho merupakan organisasi bentukan Jepang yang beranggotakan prajurit Indonesia untuk memperkuat pertahanan militer di angkatan udara, laut, dan kepolisian. Heiho bukan hanya ditugaskan di Indonesia, tetapi juga di seluruh daerah pendudukan Jepang seperti di Burma, Vietnam, Singapura, dan Malaya. Utama dalam kegiatannya adalah Membangun pertahanan, Menjaga kamp pertahanan, Membantu tentara Jepang dalam peperangan.

Sebagai paramiliter, Heiho jauh lebih terlatih di medan perang dibanding organisasi-organisasi lainnya. Jumlah anggota Heiho sejak berdiri hingga akhir masa kependudukan Jepang di Indonesia mencapai lebih dari 42.000 orang. Dalam perekturannya juga memiliki syarat yang ketat, diantaranya: Berusia antara 18 sampai 25 tahun, Sehat jasmani dan rohani, Berkelakuan dan berkepribadian baik, Berpendidikan minimal sekolah dasar (Sekolah Rakyat).

PETA

Pembela Tanah Air (PETA) merupakan organisasi bentukan Jepang untuk memperkuat Heiho pada 3 Oktober 1943 atas usulan Gatot Mangkupraja kepada Letnan Jenderal Kumakici Harada. Pembentukan PETA didasarkan pada peraturan Pemerintah Jepang, yaitu Osamu Seinendan Nomor 44. Dimana, dalam melakukan perekrutannya berasal dari berbagai kalangan masyarakat hingga mencapai lebih dari 37 ribu  orang dari Pulau Jawa dan lebih dari 20 ribu dari pulau Sumatera.

Berbeda dengan Heiho, anggota PETA diperbolehkan memiliki jabatan dalam kemiliteran. Alhasil, PETA menghasilkan alumni yang kemudian menjadi pemimpin-pemimpin berkualitas dari Indonesia, terutama di bidang kemiliteran. Tokoh PETA yang terkenal dan membawa pengaruh besar di Indonesia di antaranya adalah Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Supriyadi dan Jenderal Ahmad Yani.

Seinendan

Organisasi bentukan Jepang lainnya adalah Barisan pemuda atau Seinendan dibentuk untuk melatih dan mendidik pemuda agar mampu menjaga dan mempertahankan tanah air secara mandiri. Tujuan terselubung dari Seinenden sendiri adalah agar Jepang mempunyai kekuatan cadangan untuk menghadapi Sekutu dalam perang pasifik.

Dibentuk mulai pada 9 Maret 1943  jumlah anggota Seinendan tercatat mencapai 3.500 orang dan kemudian berkembang hingga berjumlah 500.000 orang pada akhir pemerintahan Jepang di Indonesia. Dalam melakukan perekturannya, Seinendan beranggotakan para pemuda berumur 14-22 tahun.

Keibodan

Keibodan merupakan barisan pembantu polisi yang dibentuk tanggal 29 April 1943 dengan tujuan utamanya adalah membantu tugas kepolisian Jepang di Indonesia misalnya mengatur lalu lintas dan pengamanan desa. Dalam melakukan perekrutannya, Keibodan berasal dari para pemuda Indonesia berusia 23-25 tahun dengan syarat utama menjadi anggota Keibodan adalah sehat secara fisik dan berkepribadian baik.

Fujinkai

Organisasi bentukan Jepang khusus para wanita atau biasa disebut perkumpulan wanita atau Fujiinkai dibentuk bulan Agustus 1943 dengan anggota para wanita berumur 15 tahun ke atas. Fujinkai melakukan tugas-tugas sosial seperti pemberantasan buta huruf, membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan, menggalakkan berkebun, dan lain-lain.

Namun dalam perjalannanya Fujinkai juga dilatih pendidikan militer sederhana saat kondisi mulai memanas untuk membantu perang melawan Sekutu pada tahun 1944 dan menjadi pasukan Srikandi.

Dalam pertempuran, Fujinkai bertugas melakukan mobilisasi tenaga perempuan untuk mendukung tentara Jepang dalam Perang Pasifik. Tugas lainnya adalah menjadi tim paramedis, memasak, serta memberikan hiburan pada tentara Jepang dan PETA. Pada masa kemerdekaan, Fujinkai dibubarkan ssetelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan melalui kongres pada 16 Desember 1945, mantan Fujinkai kemudian bergabung menjadi Persatuan Wanita Indonesia (Perwari).

Jawa Hokokai

Jawa Hokokai adalah organisasi pusat yang anggota terdiri atas bermacam-macam hokokai atau himpunan kebaktian sesuai dengan bidang profesi. Semisal, Kyoiku Hokokai yang merupakan kebaktian para guru dan Ishi Hokokai yang berprofesi sebagai dokter. Jawa Hokokai mempunyai anggota istimewa yaitu Fujinkai dan Keimin Bunka Shidosho atau pusat kebudayaan.

Namun, sebenarnya organisasi bentukan Jepang tahun 1944 ini memiliki tugas terselubung selain melakukan mobilisasi rakyat agar tunduk kepada Jepang demi tercapainya kemenangan dalam Perang Pasifik juga membantu mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian dari rakyat kepada Jepang.

Jibakutai

Organisasi bentukan Jepang pada 8 Desember 1944, Jibakutai terinspirasi oleh penerbang bunuh diri Kamikaze. Meskipun sebagai pasukan berani mati atau lebih sering disebut sebagai pasukan bunuh diri, Jibakutai dibentuk hanya sebagai pendukung tentara Jepang. Jumlah keseluruhan anggota Jibakutai mencapai lebih dari 50.000 orang yang berasal dari para intelektual seperti guru dan redaktur media massa.

Setelah proklamasi kemerdekaan, Jibakutai mengubah namanya menjadi Barisan Berani Mati (BBM) dan menunjukkan aksinya ketika perang melawan Sekutu di Surabaya pada 10 November 1945.

Senin, 23 November 2020

Jenis-jenis Manusia Pra Aksara (Kelas X)

  Assalamualaikum... Apa kabar anak anakku... silahkan pelajari materi sejarah Indonesia tentang jenis-jenis manusia pra aksara. Jenis-jenis manusia pra aksara apa saja yang pernah hidup di Indonesia? Berikut ini ulasan singkat beserta penemu manusia purba tersebut.

Jenis-jenis Manusia Pra Aksara di Indonesia dan Penemunya


Jenis-jenis Manusia Purba

Pithecanthropus Erectus


Fosil Pithecanthropus Erectus adalah fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. B. D. van Rietscholen geolog asal Belanda menemukan tengkorak manusia di daerah Wajak (dekat Tulungagung, Jawa Tengah). Hasil penemuan tersebut kemudian diteliti oleh Dr. Eugene Dubois.

Selanjutnya DR. Eugene Dubois melakukan penelitian di Pulau Jawa. Di Pulau Jawa tepatnya di Desa Trinil, Kecamatan Ngawi, Jawa Tengah, Dr Eugene Dubois menemukan fosil pertamanya berupa tempurung kepala dan tulang rahang. Selanjutnya Dr. Eugene Dubois menamakan fosil manusia purba temuannya dengan Pithecanthropus Erectus yang artinya manusia kera yang berjalan tegak.

Pada tahun 1936 Duyfjes dan von Koenigswald menemukan fosil manusia purba di sebelah utara Perning, Mojokerto, Jawa Timur. Fosil temuannya ini berupa tengkorak anak-anak yang kemudian dinamakan Pithecanthropus Mojokertensis (manusia kera dari Mojokerto) atau Pithecanthropus Robustus. Manusia purba ini diperkirakan hidup sekitar 1,9 juta tahun yang lalu.

Para arkeolog berkesimpulan bahwa fosil manusia purba tertua yang terdapat di Indonesia yaitu Pithecanthropus Erectus.

Meganthropus Paleojavanicus


Fosil manusia purba tertua ini ditemukan oleh von Koeningswald antara tahun 1936-1941 di Sangiran, daerah Surakarta, Jawa Tengah. Kemudian diberi nama Meganthropus Palejavanicus. Apa arti dari Meganthropus Palejavanicus?

Disebut Megathropus karena memiliki ukuran tubuh yang sangat besar, sedangkan nama Palejavanicus diambil dari lokasi penemuaannya. Sehingga Meganthropus Palejavanicus berarti manusia besar tua yang berasal dari Jawa.

Homo Sapiens


Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang bentuk fisiknya hampir sama dengan manusia modern saat ini. Homo Sapiens yang dikenal di Indonesia dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

Homo Soloensis (manusia dari Solo), ditemukan di Ngandong, daerah Blora, Jawa Tengah oleh von Koeningswald, Ter Haar dan Oppenoorth antara tahun 1931-1953. Homo Soloensis diperkirakan hidup antara tahun 35.000 sampai 15.000 SM.

Homo Wajakensis (manusia dari Wajak), B.D. van Rietschoten menemukan manusia purba di daerah Wajak, Tulungagung, Provinsi Jawa Tengah. Kemudian Eugene Dubois juga menemukan fosil manusia purba serupa pada daerah yang sama. Fosil temuan Eugene Dubois ini lalu diberi nama Homo Wajakensis. Homo Wajakensis kira-kira hidup antara 25.000 sampai 40.000 tahun yang lalu.

Demikian jenis-jenis manusia purba yang pernah hidup atau ditemukan di Indonesia.

Organisasi Bentukan Jepang di Indonesia (Kelas XI)

 Assalamualaikum... apa kabar anak-anakku? Silahkan pelajari dan pahami materi di bawah ini, kemudian nanti kita akan tanya jawab di grup WA.

Masa Pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 8 Maret 1942 hingga 17 Agustus 1945, seusai berhasil memukul mundur pasukan Hindia Belanda di beberapa wilayah Strategis Indonesia dan menerima penyerahan tanpa syarat dari Belanda. Masa pemerintahan ini memang terbilang singkat, hanya 3,5 tahun, jauh dibanding penjajahan Hindia Belanda yang mencapai 350 tahun.  Namun demikian, pendudukan Jepang terbilang lebih kejam dan menyengsarakan bagi rakyat.

Selama masa pendudukan, Jepang berhasil membentuk berbagai organisasi yang umumnya melakukan perekrutan dari rakyat lokal. Organisasi bentukan Jepang ini bertujuan untuk memperkuat kedudukannya di tanah jajahan dan posisinya di Asia dalam upaya memerangi sekutu. Utamanya armada perangnya, dimana Jepang mendirikan organisasi-organisasi militer Indonesia agar pasukan militer Jepang untuk melawan Sekutu bertambah.

Organisasi bentukan Jepang tersebut antara lain Heiho, PETA, Seinendan, Keibodan, Fujinkai, Jawa Hokokai, dan Jibakutai. Keberadaan organisasi ini tidak hanya mampu memperkuat armada perang Jepang, tetapi juga mampu menjadi alat doktrin bagi rakyat Indonesia. Meski begitu, tak dimungkiri kehadiran organisasi bentukan Jepang ini justru  menjadi pemantik perjuangan pembebasan kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia.

Pendudukan Jepang berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945, seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Nah, untuk lebih mengetahui tentang organisasi-organisasi bentukan Jepang ini, berikut penjelasannya.

Heiho

Heiho merupakan organisasi bentukan Jepang yang beranggotakan prajurit Indonesia untuk memperkuat pertahanan militer di angkatan udara, laut, dan kepolisian. Heiho bukan hanya ditugaskan di Indonesia, tetapi juga di seluruh daerah pendudukan Jepang seperti di Burma, Vietnam, Singapura, dan Malaya. Utama dalam kegiatannya adalah Membangun pertahanan, Menjaga kamp pertahanan, Membantu tentara Jepang dalam peperangan.

Sebagai paramiliter, Heiho jauh lebih terlatih di medan perang dibanding organisasi-organisasi lainnya. Jumlah anggota Heiho sejak berdiri hingga akhir masa kependudukan Jepang di Indonesia mencapai lebih dari 42.000 orang. Dalam perekturannya juga memiliki syarat yang ketat, diantaranya: Berusia antara 18 sampai 25 tahun, Sehat jasmani dan rohani, Berkelakuan dan berkepribadian baik, Berpendidikan minimal sekolah dasar (Sekolah Rakyat).

PETA

Pembela Tanah Air (PETA) merupakan organisasi bentukan Jepang untuk memperkuat Heiho pada 3 Oktober 1943 atas usulan Gatot Mangkupraja kepada Letnan Jenderal Kumakici Harada. Pembentukan PETA didasarkan pada peraturan Pemerintah Jepang, yaitu Osamu Seinendan Nomor 44. Dimana, dalam melakukan perekrutannya berasal dari berbagai kalangan masyarakat hingga mencapai lebih dari 37 ribu  orang dari Pulau Jawa dan lebih dari 20 ribu dari pulau Sumatera.

Berbeda dengan Heiho, anggota PETA diperbolehkan memiliki jabatan dalam kemiliteran. Alhasil, PETA menghasilkan alumni yang kemudian menjadi pemimpin-pemimpin berkualitas dari Indonesia, terutama di bidang kemiliteran. Tokoh PETA yang terkenal dan membawa pengaruh besar di Indonesia di antaranya adalah Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Supriyadi dan Jenderal Ahmad Yani.

Seinendan

Organisasi bentukan Jepang lainnya adalah Barisan pemuda atau Seinendan dibentuk untuk melatih dan mendidik pemuda agar mampu menjaga dan mempertahankan tanah air secara mandiri. Tujuan terselubung dari Seinenden sendiri adalah agar Jepang mempunyai kekuatan cadangan untuk menghadapi Sekutu dalam perang pasifik.

Dibentuk mulai pada 9 Maret 1943  jumlah anggota Seinendan tercatat mencapai 3.500 orang dan kemudian berkembang hingga berjumlah 500.000 orang pada akhir pemerintahan Jepang di Indonesia. Dalam melakukan perekturannya, Seinendan beranggotakan para pemuda berumur 14-22 tahun.

Keibodan

Keibodan merupakan barisan pembantu polisi yang dibentuk tanggal 29 April 1943 dengan tujuan utamanya adalah membantu tugas kepolisian Jepang di Indonesia misalnya mengatur lalu lintas dan pengamanan desa. Dalam melakukan perekrutannya, Keibodan berasal dari para pemuda Indonesia berusia 23-25 tahun dengan syarat utama menjadi anggota Keibodan adalah sehat secara fisik dan berkepribadian baik.

Fujinkai

Organisasi bentukan Jepang khusus para wanita atau biasa disebut perkumpulan wanita atau Fujiinkai dibentuk bulan Agustus 1943 dengan anggota para wanita berumur 15 tahun ke atas. Fujinkai melakukan tugas-tugas sosial seperti pemberantasan buta huruf, membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan, menggalakkan berkebun, dan lain-lain.

Namun dalam perjalannanya Fujinkai juga dilatih pendidikan militer sederhana saat kondisi mulai memanas untuk membantu perang melawan Sekutu pada tahun 1944 dan menjadi pasukan Srikandi.

Dalam pertempuran, Fujinkai bertugas melakukan mobilisasi tenaga perempuan untuk mendukung tentara Jepang dalam Perang Pasifik. Tugas lainnya adalah menjadi tim paramedis, memasak, serta memberikan hiburan pada tentara Jepang dan PETA. Pada masa kemerdekaan, Fujinkai dibubarkan ssetelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan melalui kongres pada 16 Desember 1945, mantan Fujinkai kemudian bergabung menjadi Persatuan Wanita Indonesia (Perwari).

Jawa Hokokai

Jawa Hokokai adalah organisasi pusat yang anggota terdiri atas bermacam-macam hokokai atau himpunan kebaktian sesuai dengan bidang profesi. Semisal, Kyoiku Hokokai yang merupakan kebaktian para guru dan Ishi Hokokai yang berprofesi sebagai dokter. Jawa Hokokai mempunyai anggota istimewa yaitu Fujinkai dan Keimin Bunka Shidosho atau pusat kebudayaan.

Namun, sebenarnya organisasi bentukan Jepang tahun 1944 ini memiliki tugas terselubung selain melakukan mobilisasi rakyat agar tunduk kepada Jepang demi tercapainya kemenangan dalam Perang Pasifik juga membantu mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian dari rakyat kepada Jepang.

Jibakutai

Organisasi bentukan Jepang pada 8 Desember 1944, Jibakutai terinspirasi oleh penerbang bunuh diri Kamikaze. Meskipun sebagai pasukan berani mati atau lebih sering disebut sebagai pasukan bunuh diri, Jibakutai dibentuk hanya sebagai pendukung tentara Jepang. Jumlah keseluruhan anggota Jibakutai mencapai lebih dari 50.000 orang yang berasal dari para intelektual seperti guru dan redaktur media massa.

Setelah proklamasi kemerdekaan, Jibakutai mengubah namanya menjadi Barisan Berani Mati (BBM) dan menunjukkan aksinya ketika perang melawan Sekutu di Surabaya pada 10 November 1945.

Jumat, 20 November 2020

Jenis-jenis Manusia Pra Aksara (Kelas X)

 Assalamualaikum... Apa kabar anak anakku... silahkan pelajari materi sejarah Indonesia tentang jenis-jenis manusia pra aksara. Jenis-jenis manusia pra aksara apa saja yang pernah hidup di Indonesia? Berikut ini ulasan singkat beserta penemu manusia purba tersebut.

Jenis-jenis Manusia Pra Aksara di Indonesia dan Penemunya


Jenis-jenis Manusia Purba

Pithecanthropus Erectus


Fosil Pithecanthropus Erectus adalah fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. B. D. van Rietscholen geolog asal Belanda menemukan tengkorak manusia di daerah Wajak (dekat Tulungagung, Jawa Tengah). Hasil penemuan tersebut kemudian diteliti oleh Dr. Eugene Dubois.

Selanjutnya DR. Eugene Dubois melakukan penelitian di Pulau Jawa. Di Pulau Jawa tepatnya di Desa Trinil, Kecamatan Ngawi, Jawa Tengah, Dr Eugene Dubois menemukan fosil pertamanya berupa tempurung kepala dan tulang rahang. Selanjutnya Dr. Eugene Dubois menamakan fosil manusia purba temuannya dengan Pithecanthropus Erectus yang artinya manusia kera yang berjalan tegak.

Pada tahun 1936 Duyfjes dan von Koenigswald menemukan fosil manusia purba di sebelah utara Perning, Mojokerto, Jawa Timur. Fosil temuannya ini berupa tengkorak anak-anak yang kemudian dinamakan Pithecanthropus Mojokertensis (manusia kera dari Mojokerto) atau Pithecanthropus Robustus. Manusia purba ini diperkirakan hidup sekitar 1,9 juta tahun yang lalu.

Para arkeolog berkesimpulan bahwa fosil manusia purba tertua yang terdapat di Indonesia yaitu Pithecanthropus Erectus.

Meganthropus Paleojavanicus


Fosil manusia purba tertua ini ditemukan oleh von Koeningswald antara tahun 1936-1941 di Sangiran, daerah Surakarta, Jawa Tengah. Kemudian diberi nama Meganthropus Palejavanicus. Apa arti dari Meganthropus Palejavanicus?

Disebut Megathropus karena memiliki ukuran tubuh yang sangat besar, sedangkan nama Palejavanicus diambil dari lokasi penemuaannya. Sehingga Meganthropus Palejavanicus berarti manusia besar tua yang berasal dari Jawa.

Homo Sapiens


Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang bentuk fisiknya hampir sama dengan manusia modern saat ini. Homo Sapiens yang dikenal di Indonesia dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

Homo Soloensis (manusia dari Solo), ditemukan di Ngandong, daerah Blora, Jawa Tengah oleh von Koeningswald, Ter Haar dan Oppenoorth antara tahun 1931-1953. Homo Soloensis diperkirakan hidup antara tahun 35.000 sampai 15.000 SM.

Homo Wajakensis (manusia dari Wajak), B.D. van Rietschoten menemukan manusia purba di daerah Wajak, Tulungagung, Provinsi Jawa Tengah. Kemudian Eugene Dubois juga menemukan fosil manusia purba serupa pada daerah yang sama. Fosil temuan Eugene Dubois ini lalu diberi nama Homo Wajakensis. Homo Wajakensis kira-kira hidup antara 25.000 sampai 40.000 tahun yang lalu.

Demikian jenis-jenis manusia purba yang pernah hidup atau ditemukan di Indonesia.

Organisasi bentukan Jepang di Indonesia

Assalamualaikum... apa kabar anak-anakku? Silahkan pelajari dan pahami materi di bawah ini, kemudian nanti kita akan tanya jawab di grup WA.

Masa Pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 8 Maret 1942 hingga 17 Agustus 1945, seusai berhasil memukul mundur pasukan Hindia Belanda di beberapa wilayah Strategis Indonesia dan menerima penyerahan tanpa syarat dari Belanda. Masa pemerintahan ini memang terbilang singkat, hanya 3,5 tahun, jauh dibanding penjajahan Hindia Belanda yang mencapai 350 tahun.  Namun demikian, pendudukan Jepang terbilang lebih kejam dan menyengsarakan bagi rakyat.

Selama masa pendudukan, Jepang berhasil membentuk berbagai organisasi yang umumnya melakukan perekrutan dari rakyat lokal. Organisasi bentukan Jepang ini bertujuan untuk memperkuat kedudukannya di tanah jajahan dan posisinya di Asia dalam upaya memerangi sekutu. Utamanya armada perangnya, dimana Jepang mendirikan organisasi-organisasi militer Indonesia agar pasukan militer Jepang untuk melawan Sekutu bertambah.

Organisasi bentukan Jepang tersebut antara lain Heiho, PETA, Seinendan, Keibodan, Fujinkai, Jawa Hokokai, dan Jibakutai. Keberadaan organisasi ini tidak hanya mampu memperkuat armada perang Jepang, tetapi juga mampu menjadi alat doktrin bagi rakyat Indonesia. Meski begitu, tak dimungkiri kehadiran organisasi bentukan Jepang ini justru  menjadi pemantik perjuangan pembebasan kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia.

Pendudukan Jepang berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945, seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Nah, untuk lebih mengetahui tentang organisasi-organisasi bentukan Jepang ini, berikut penjelasannya.

Heiho

Heiho merupakan organisasi bentukan Jepang yang beranggotakan prajurit Indonesia untuk memperkuat pertahanan militer di angkatan udara, laut, dan kepolisian. Heiho bukan hanya ditugaskan di Indonesia, tetapi juga di seluruh daerah pendudukan Jepang seperti di Burma, Vietnam, Singapura, dan Malaya. Utama dalam kegiatannya adalah Membangun pertahanan, Menjaga kamp pertahanan, Membantu tentara Jepang dalam peperangan.

Sebagai paramiliter, Heiho jauh lebih terlatih di medan perang dibanding organisasi-organisasi lainnya. Jumlah anggota Heiho sejak berdiri hingga akhir masa kependudukan Jepang di Indonesia mencapai lebih dari 42.000 orang. Dalam perekturannya juga memiliki syarat yang ketat, diantaranya: Berusia antara 18 sampai 25 tahun, Sehat jasmani dan rohani, Berkelakuan dan berkepribadian baik, Berpendidikan minimal sekolah dasar (Sekolah Rakyat).

PETA

Pembela Tanah Air (PETA) merupakan organisasi bentukan Jepang untuk memperkuat Heiho pada 3 Oktober 1943 atas usulan Gatot Mangkupraja kepada Letnan Jenderal Kumakici Harada. Pembentukan PETA didasarkan pada peraturan Pemerintah Jepang, yaitu Osamu Seinendan Nomor 44. Dimana, dalam melakukan perekrutannya berasal dari berbagai kalangan masyarakat hingga mencapai lebih dari 37 ribu  orang dari Pulau Jawa dan lebih dari 20 ribu dari pulau Sumatera.

Berbeda dengan Heiho, anggota PETA diperbolehkan memiliki jabatan dalam kemiliteran. Alhasil, PETA menghasilkan alumni yang kemudian menjadi pemimpin-pemimpin berkualitas dari Indonesia, terutama di bidang kemiliteran. Tokoh PETA yang terkenal dan membawa pengaruh besar di Indonesia di antaranya adalah Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Supriyadi dan Jenderal Ahmad Yani.

Seinendan

Organisasi bentukan Jepang lainnya adalah Barisan pemuda atau Seinendan dibentuk untuk melatih dan mendidik pemuda agar mampu menjaga dan mempertahankan tanah air secara mandiri. Tujuan terselubung dari Seinenden sendiri adalah agar Jepang mempunyai kekuatan cadangan untuk menghadapi Sekutu dalam perang pasifik.

Dibentuk mulai pada 9 Maret 1943  jumlah anggota Seinendan tercatat mencapai 3.500 orang dan kemudian berkembang hingga berjumlah 500.000 orang pada akhir pemerintahan Jepang di Indonesia. Dalam melakukan perekturannya, Seinendan beranggotakan para pemuda berumur 14-22 tahun.

Keibodan

Keibodan merupakan barisan pembantu polisi yang dibentuk tanggal 29 April 1943 dengan tujuan utamanya adalah membantu tugas kepolisian Jepang di Indonesia misalnya mengatur lalu lintas dan pengamanan desa. Dalam melakukan perekrutannya, Keibodan berasal dari para pemuda Indonesia berusia 23-25 tahun dengan syarat utama menjadi anggota Keibodan adalah sehat secara fisik dan berkepribadian baik.

Fujinkai

Organisasi bentukan Jepang khusus para wanita atau biasa disebut perkumpulan wanita atau Fujiinkai dibentuk bulan Agustus 1943 dengan anggota para wanita berumur 15 tahun ke atas. Fujinkai melakukan tugas-tugas sosial seperti pemberantasan buta huruf, membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan, menggalakkan berkebun, dan lain-lain.

Namun dalam perjalannanya Fujinkai juga dilatih pendidikan militer sederhana saat kondisi mulai memanas untuk membantu perang melawan Sekutu pada tahun 1944 dan menjadi pasukan Srikandi.

Dalam pertempuran, Fujinkai bertugas melakukan mobilisasi tenaga perempuan untuk mendukung tentara Jepang dalam Perang Pasifik. Tugas lainnya adalah menjadi tim paramedis, memasak, serta memberikan hiburan pada tentara Jepang dan PETA. Pada masa kemerdekaan, Fujinkai dibubarkan ssetelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan melalui kongres pada 16 Desember 1945, mantan Fujinkai kemudian bergabung menjadi Persatuan Wanita Indonesia (Perwari).

Jawa Hokokai

Jawa Hokokai adalah organisasi pusat yang anggota terdiri atas bermacam-macam hokokai atau himpunan kebaktian sesuai dengan bidang profesi. Semisal, Kyoiku Hokokai yang merupakan kebaktian para guru dan Ishi Hokokai yang berprofesi sebagai dokter. Jawa Hokokai mempunyai anggota istimewa yaitu Fujinkai dan Keimin Bunka Shidosho atau pusat kebudayaan.

Namun, sebenarnya organisasi bentukan Jepang tahun 1944 ini memiliki tugas terselubung selain melakukan mobilisasi rakyat agar tunduk kepada Jepang demi tercapainya kemenangan dalam Perang Pasifik juga membantu mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian dari rakyat kepada Jepang.

Jibakutai

Organisasi bentukan Jepang pada 8 Desember 1944, Jibakutai terinspirasi oleh penerbang bunuh diri Kamikaze. Meskipun sebagai pasukan berani mati atau lebih sering disebut sebagai pasukan bunuh diri, Jibakutai dibentuk hanya sebagai pendukung tentara Jepang. Jumlah keseluruhan anggota Jibakutai mencapai lebih dari 50.000 orang yang berasal dari para intelektual seperti guru dan redaktur media massa.

Setelah proklamasi kemerdekaan, Jibakutai mengubah namanya menjadi Barisan Berani Mati (BBM) dan menunjukkan aksinya ketika perang melawan Sekutu di Surabaya pada 10 November 1945.

Kamis, 19 November 2020

Jenis-jenis Manusia Pra Aksara (Kelas X)

 Assalamualaikum... Apa kabar anak anakku... silahkan pelajari materi sejarah Indonesia tentang jenis-jenis manusia pra aksara. Jenis-jenis manusia pra aksara apa saja yang pernah hidup di Indonesia? Berikut ini ulasan singkat beserta penemu manusia purba tersebut.

Jenis-jenis Manusia Pra Aksara di Indonesia dan Penemunya


Jenis-jenis Manusia Purba

Pithecanthropus Erectus


Fosil Pithecanthropus Erectus adalah fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. B. D. van Rietscholen geolog asal Belanda menemukan tengkorak manusia di daerah Wajak (dekat Tulungagung, Jawa Tengah). Hasil penemuan tersebut kemudian diteliti oleh Dr. Eugene Dubois.

Selanjutnya DR. Eugene Dubois melakukan penelitian di Pulau Jawa. Di Pulau Jawa tepatnya di Desa Trinil, Kecamatan Ngawi, Jawa Tengah, Dr Eugene Dubois menemukan fosil pertamanya berupa tempurung kepala dan tulang rahang. Selanjutnya Dr. Eugene Dubois menamakan fosil manusia purba temuannya dengan Pithecanthropus Erectus yang artinya manusia kera yang berjalan tegak.

Pada tahun 1936 Duyfjes dan von Koenigswald menemukan fosil manusia purba di sebelah utara Perning, Mojokerto, Jawa Timur. Fosil temuannya ini berupa tengkorak anak-anak yang kemudian dinamakan Pithecanthropus Mojokertensis (manusia kera dari Mojokerto) atau Pithecanthropus Robustus. Manusia purba ini diperkirakan hidup sekitar 1,9 juta tahun yang lalu.

Para arkeolog berkesimpulan bahwa fosil manusia purba tertua yang terdapat di Indonesia yaitu Pithecanthropus Erectus.

Meganthropus Paleojavanicus


Fosil manusia purba tertua ini ditemukan oleh von Koeningswald antara tahun 1936-1941 di Sangiran, daerah Surakarta, Jawa Tengah. Kemudian diberi nama Meganthropus Palejavanicus. Apa arti dari Meganthropus Palejavanicus?

Disebut Megathropus karena memiliki ukuran tubuh yang sangat besar, sedangkan nama Palejavanicus diambil dari lokasi penemuaannya. Sehingga Meganthropus Palejavanicus berarti manusia besar tua yang berasal dari Jawa.

Homo Sapiens


Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang bentuk fisiknya hampir sama dengan manusia modern saat ini. Homo Sapiens yang dikenal di Indonesia dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

Homo Soloensis (manusia dari Solo), ditemukan di Ngandong, daerah Blora, Jawa Tengah oleh von Koeningswald, Ter Haar dan Oppenoorth antara tahun 1931-1953. Homo Soloensis diperkirakan hidup antara tahun 35.000 sampai 15.000 SM.

Homo Wajakensis (manusia dari Wajak), B.D. van Rietschoten menemukan manusia purba di daerah Wajak, Tulungagung, Provinsi Jawa Tengah. Kemudian Eugene Dubois juga menemukan fosil manusia purba serupa pada daerah yang sama. Fosil temuan Eugene Dubois ini lalu diberi nama Homo Wajakensis. Homo Wajakensis kira-kira hidup antara 25.000 sampai 40.000 tahun yang lalu.

Demikian jenis-jenis manusia purba yang pernah hidup atau ditemukan di Indonesia.

Organisasi bentukan Jepang di Indonesia

Assalamualaikum... anak anakku silahkan dipelajari materi dibawah ini. kemudian kita nanti akan diskusi tanya jawab di grup WA. 

Masa Pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 8 Maret 1942 hingga 17 Agustus 1945, seusai berhasil memukul mundur pasukan Hindia Belanda di beberapa wilayah Strategis Indonesia dan menerima penyerahan tanpa syarat dari Belanda. Masa pemerintahan ini memang terbilang singkat, hanya 3,5 tahun, jauh dibanding penjajahan Hindia Belanda yang mencapai 350 tahun.  Namun demikian, pendudukan Jepang terbilang lebih kejam dan menyengsarakan bagi rakyat.

Selama masa pendudukan, Jepang berhasil membentuk berbagai organisasi yang umumnya melakukan perekrutan dari rakyat lokal. Organisasi bentukan Jepang ini bertujuan untuk memperkuat kedudukannya di tanah jajahan dan posisinya di Asia dalam upaya memerangi sekutu. Utamanya armada perangnya, dimana Jepang mendirikan organisasi-organisasi militer Indonesia agar pasukan militer Jepang untuk melawan Sekutu bertambah.

Organisasi bentukan Jepang tersebut antara lain Heiho, PETA, Seinendan, Keibodan, Fujinkai, Jawa Hokokai, dan Jibakutai. Keberadaan organisasi ini tidak hanya mampu memperkuat armada perang Jepang, tetapi juga mampu menjadi alat doktrin bagi rakyat Indonesia. Meski begitu, tak dimungkiri kehadiran organisasi bentukan Jepang ini justru  menjadi pemantik perjuangan pembebasan kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia.

Pendudukan Jepang berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945, seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Nah, untuk lebih mengetahui tentang organisasi-organisasi bentukan Jepang ini, berikut penjelasannya.

Heiho

Heiho merupakan organisasi bentukan Jepang yang beranggotakan prajurit Indonesia untuk memperkuat pertahanan militer di angkatan udara, laut, dan kepolisian. Heiho bukan hanya ditugaskan di Indonesia, tetapi juga di seluruh daerah pendudukan Jepang seperti di Burma, Vietnam, Singapura, dan Malaya. Utama dalam kegiatannya adalah Membangun pertahanan, Menjaga kamp pertahanan, Membantu tentara Jepang dalam peperangan.

Sebagai paramiliter, Heiho jauh lebih terlatih di medan perang dibanding organisasi-organisasi lainnya. Jumlah anggota Heiho sejak berdiri hingga akhir masa kependudukan Jepang di Indonesia mencapai lebih dari 42.000 orang. Dalam perekturannya juga memiliki syarat yang ketat, diantaranya: Berusia antara 18 sampai 25 tahun, Sehat jasmani dan rohani, Berkelakuan dan berkepribadian baik, Berpendidikan minimal sekolah dasar (Sekolah Rakyat).

PETA

Pembela Tanah Air (PETA) merupakan organisasi bentukan Jepang untuk memperkuat Heiho pada 3 Oktober 1943 atas usulan Gatot Mangkupraja kepada Letnan Jenderal Kumakici Harada. Pembentukan PETA didasarkan pada peraturan Pemerintah Jepang, yaitu Osamu Seinendan Nomor 44. Dimana, dalam melakukan perekrutannya berasal dari berbagai kalangan masyarakat hingga mencapai lebih dari 37 ribu  orang dari Pulau Jawa dan lebih dari 20 ribu dari pulau Sumatera.

Berbeda dengan Heiho, anggota PETA diperbolehkan memiliki jabatan dalam kemiliteran. Alhasil, PETA menghasilkan alumni yang kemudian menjadi pemimpin-pemimpin berkualitas dari Indonesia, terutama di bidang kemiliteran. Tokoh PETA yang terkenal dan membawa pengaruh besar di Indonesia di antaranya adalah Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Supriyadi dan Jenderal Ahmad Yani.

Seinendan

Organisasi bentukan Jepang lainnya adalah Barisan pemuda atau Seinendan dibentuk untuk melatih dan mendidik pemuda agar mampu menjaga dan mempertahankan tanah air secara mandiri. Tujuan terselubung dari Seinenden sendiri adalah agar Jepang mempunyai kekuatan cadangan untuk menghadapi Sekutu dalam perang pasifik.

Dibentuk mulai pada 9 Maret 1943  jumlah anggota Seinendan tercatat mencapai 3.500 orang dan kemudian berkembang hingga berjumlah 500.000 orang pada akhir pemerintahan Jepang di Indonesia. Dalam melakukan perekturannya, Seinendan beranggotakan para pemuda berumur 14-22 tahun.

Keibodan

Keibodan merupakan barisan pembantu polisi yang dibentuk tanggal 29 April 1943 dengan tujuan utamanya adalah membantu tugas kepolisian Jepang di Indonesia misalnya mengatur lalu lintas dan pengamanan desa. Dalam melakukan perekrutannya, Keibodan berasal dari para pemuda Indonesia berusia 23-25 tahun dengan syarat utama menjadi anggota Keibodan adalah sehat secara fisik dan berkepribadian baik.

Fujinkai

Organisasi bentukan Jepang khusus para wanita atau biasa disebut perkumpulan wanita atau Fujiinkai dibentuk bulan Agustus 1943 dengan anggota para wanita berumur 15 tahun ke atas. Fujinkai melakukan tugas-tugas sosial seperti pemberantasan buta huruf, membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan, menggalakkan berkebun, dan lain-lain.

Namun dalam perjalannanya Fujinkai juga dilatih pendidikan militer sederhana saat kondisi mulai memanas untuk membantu perang melawan Sekutu pada tahun 1944 dan menjadi pasukan Srikandi.

Dalam pertempuran, Fujinkai bertugas melakukan mobilisasi tenaga perempuan untuk mendukung tentara Jepang dalam Perang Pasifik. Tugas lainnya adalah menjadi tim paramedis, memasak, serta memberikan hiburan pada tentara Jepang dan PETA. Pada masa kemerdekaan, Fujinkai dibubarkan ssetelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan melalui kongres pada 16 Desember 1945, mantan Fujinkai kemudian bergabung menjadi Persatuan Wanita Indonesia (Perwari).

Jawa Hokokai

Jawa Hokokai adalah organisasi pusat yang anggota terdiri atas bermacam-macam hokokai atau himpunan kebaktian sesuai dengan bidang profesi. Semisal, Kyoiku Hokokai yang merupakan kebaktian para guru dan Ishi Hokokai yang berprofesi sebagai dokter. Jawa Hokokai mempunyai anggota istimewa yaitu Fujinkai dan Keimin Bunka Shidosho atau pusat kebudayaan.

Namun, sebenarnya organisasi bentukan Jepang tahun 1944 ini memiliki tugas terselubung selain melakukan mobilisasi rakyat agar tunduk kepada Jepang demi tercapainya kemenangan dalam Perang Pasifik juga membantu mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian dari rakyat kepada Jepang.

Jibakutai

Organisasi bentukan Jepang pada 8 Desember 1944, Jibakutai terinspirasi oleh penerbang bunuh diri Kamikaze. Meskipun sebagai pasukan berani mati atau lebih sering disebut sebagai pasukan bunuh diri, Jibakutai dibentuk hanya sebagai pendukung tentara Jepang. Jumlah keseluruhan anggota Jibakutai mencapai lebih dari 50.000 orang yang berasal dari para intelektual seperti guru dan redaktur media massa.

Setelah proklamasi kemerdekaan, Jibakutai mengubah namanya menjadi Barisan Berani Mati (BBM) dan menunjukkan aksinya ketika perang melawan Sekutu di Surabaya pada 10 November 1945.