Selasa, 07 April 2020

Materi Kelas XI: Perjuangan Raden Intan dalam melawan Belanda

Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu  lahir pada tahun 1834. Ia terkenal sebagai pemuda yang tangguh, cerdas, dan gagah berani menentang penjajah Belanda di tanah Lampung. Radin Inten II yang merupakan putra tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas,  dan keluarganya di tengah hutan.
Ihwal ini belum banyak terungkap ke publik.  Banyak warga Lampung yang tidak tahu bahwa masa kecil dan remaja Radin Inten II penuh dengan rahasia. Mengapa harus dirahasiakan? Kisahnya teramat panjang. Dan itu berkaitan dengan perjuangan Radin Imba II dan keluarga besarnya di Keratuan Darah Putih melawan Belanda.
Pada usianya yang masih sangat muda (22 tahun) Radin Intan II gugur di tangan tentara Belanda. Hingga akhir hayatnya, pemuda gagah berani yang tidak sudi takluk kepada Belanda itu belum (tidak) menikah.
Radin Intan II merupakan putra tunggal dari Raden Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas dan keluarganya ditengah hutan dan dengan penuh kerahasiaan. Sedangkan Raden Imba II adalah putra Radin Inten I.
Berdasarkan silsilah, Radin Intan I adalah keturunan dari dari Ratu Darah Putih, Minak Gejala Ratu atau Muhammad Aji Saka putra dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam di Keratuan Pugung, Lampung Timur sekitar abad 15.
Dari sini diketahui bahwa Radin Inten II masih keturunan langsung Sultan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang menjadi penyebar agama Islam di Tanah Jawa. Sunan Gunung Jati dan delapan wali lain terkenal dengan sebutan Wali Songo (Sembilan Wali).

Meneruskan Perjuangan Ayah

Salah satu senjata Radin Inten II (Foto: Teraslampung/Zainal Asikin)

Radin Inten II meneruskan kepemimpinan ayahandanya, Radinm Imba II, di Keratuan Ratu Darah Putih. Ia pun melanjutkan perlawanan mengusir penjajah Belanda di tanah Lampung.
Kepada Teraslampung.com, belum lama ini, Budiman Yaqub gelar Khadin Kusuma Yuda, anak keturunan Radin Inten yang juga seorang budayawan dan sejarawan Lampung Selatan, berkisah panjang lebar tentang Keratuan Darah Putih dan perjuangan melawan penjajah Belanda.
Sembari duduk santai di kursi ruang tengah Lamban Balak atau rumah peninggalan sejarah Keratuan Ratu Darah Putih, Budiman Yaqub megisahkan bahwa Radin Inten II dilahirkan ibunya di tengah hutan pada tahun 1834 saat Benteng Raja Gepeh jatuh ke pemerintahan Belanda.
Semasa kecil, Radin Inten II diliputi suasana perang melawan Belanda dan sekutu-sekutunya. Pada saat itu, Keratuan Darah Putih di bawah Perwalian Dalom Mangku Bumi dan sedang melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda.
Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung.
Sejak saat itulah Radin Inten II mulai menyusun segala sarana dan prasarana yang telah rusak akibat perlawanan kakek dan ayahnya melawan penjajah Belanda.
“Radin Inten II memperbaiki benteng-benteng yang rusak akibat perang dan membangun kembali benteng yang baru, seperti benteng Galah Tanoh, Pematang Sentok, Kahuripan dan Salaitahunan. Semua benteng tersebut, dilengkapi dengan parit yang dalam dan terowongan rahasia. Sedangkan untuk mengenai persenjataan, masih sangat sederhana seperti keris, badik, pedang, meriam kecil dan besar,”ujarnya kepada teraslampung.com.
Selain itu juga, Radin Inten II membentuk pasukan yang mana pasukan-pasukan tersebut dibagi menjadi beberapa unit-unit kecil yang terdiri dari 40 orang yang dipimpin oleh seorang komandan prajurit. Sarana lain yang dipersiapkan seperti dapur umum atau pejunjungan, yakni untuk menopang pasukan yang berjuang melawan penjajah Belanda.
Lalu pemerintahan disusun dengan menetapkan empat Marga Ratu dan pemerintahannya dibagi menjadi empat Paksi, yang dikepalai oleh seorang berpangkat Kario. Masing-masing Paksi tersebut, dibagi menjadi empat Pekon dan masing-masing Pekon dipimpin seorang Temenggung.

33 komentar:

  1. Alhamdulillah materi tentang perjuangan raden inten 2 ini sangatlah memuaskan apa lagi untuk di kenang jasa jasa nya

    BalasHapus
  2. Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu  lahir pada tahun 1834. Ia yang merupakan putra tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas,  dan keluarganya di tengah hutan. Sedangkan Raden Imba II adalah putra Radin Inten I. Berdasarkan silsilah, Radin Intan I adalah keturunan dari Sunan Gunung Jati.

    Budiman Yaqub mengisahkan bahwa Radin Inten II dilahirkan ibunya di tengah hutan pada tahun 1834 saat Benteng Raja Gepeh jatuh ke pemerintahan Belanda. Semasa kecil, Radin Inten II diliputi suasana perang melawan Belanda dan sekutu-sekutunya. Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Sejak saat itulah Radin Inten II mulai menyusun segala sarana dan prasarana yang telah rusak akibat perlawanan kakek dan ayahnya melawan penjajah Belanda. Selain itu juga, Radin Inten II membentuk pasukan dan mempersiapkan sarana lainseperti dapur umum. Lalu pemerintahan disusun dengan menetapkan empat Marga Ratu dan pemerintahannya dibagi menjadi empat Paksi, yang dikepalai oleh seorang berpangkat Kario. Masing-masing Paksi tersebut, dibagi menjadi empat Pekon dan masing-masing Pekon dipimpin seorang Temenggung.

    BalasHapus
  3. πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  4. Radin Intan II merupakan putra tunggal dari Raden Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas dan keluarganya ditengah hutan dan dengan penuh kerahasiaan. Sedangkan Raden Imba II adalah putra Radin Inten I.
    Berdasarkan silsilah, Radin Intan I adalah keturunan dari dari Ratu Darah Putih, Minak Gejala Ratu atau Muhammad Aji Saka putra dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam di Keratuan Pugung, Lampung Timur sekitar abad 15.

    BalasHapus
  5. Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung.
    Sejak saat itulah Radin Inten II mulai menyusun segala sarana dan prasarana yang telah rusak akibat perlawanan kakek dan ayahnya melawan penjajah Belanda.

    BalasHapus
  6. Jadi dapat di simpulkan bahwa radin intan adalah seorang yang terkenal tangguh, cerdas, dan gagah dalam menentang penjajahan belandaa, ia adalah anak dri radin rimba II yang meneruskan kepemimpinan ayahanda nya, ia adalah anak yang di besarkan oleh ibunya rayu mas di tengah hutan dam penuh kerahasian, lalu setelah ia di Kenal sebagai pahlawan yg rela menaruh NYAwa demi kota lampung tetapi karenaa pengorbanan ia adalah pahlawan harus di kenang untuk para pemuda agar menjadi contoh untuk generasi seterusnya

    BalasHapus
  7. Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu lahir pada tahun 1834. Ia terkenal sebagai pemuda yang tangguh, cerdas, dan gagah berani menentang penjajah Belanda di tanah Lampung. Radin Inten II yang merupakan putra tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas, dan keluarganya di tengah hutan.
    Pada usianya yang masih sangat muda (22 tahun) Radin Intan II gugur di tangan tentara Belanda. Hingga akhir hayatnya, pemuda gagah berani yang tidak sudi takluk kepada Belanda itu belum (tidak) menikah.
    Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung.
    Sejak saat itulah Radin Inten II mulai menyusun segala sarana dan prasarana yang telah rusak akibat perlawanan kakek dan ayahnya melawan penjajah Belanda.

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu lahir pada tahun 1834. Ia terkenal sebagai pemuda yang tangguh, cerdas, dan gagah berani menentang penjajah Belanda di tanah Lampung. Radin Inten II yang merupakan putra tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas, dan keluarganya di tengah hutan. Radin Inten II masih keturunan langsung Sultan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang menjadi penyebar agama Islam di Tanah Jawa.Radin Inten II meneruskan kepemimpinan ayahandanya, Radinm Imba II, di Keratuan Ratu Darah Putih.
    Budiman Yaqub gelar Khadin Kusuma Yuda, anak keturunan Radin Inten yang juga seorang budayawan dan sejarawan Lampung Selatan, berkisah panjang lebar tentang Keratuan Darah Putih dan perjuangan melawan penjajah Belanda.Radin Inten II mulai menyusun segala sarana dan prasarana yang telah rusak akibat perlawanan kakek dan ayahnya melawan penjajah Belanda. Selain itu juga, Radin Inten II membentuk pasukan dan mempersiapkan sarana lainseperti dapur umum. Lalu pemerintahan disusun dengan menetapkan empat Marga Ratu dan pemerintahannya dibagi menjadi empat Paksi, yang dikepalai oleh seorang berpangkat Kario. Masing-masing Paksi tersebut, dibagi menjadi empat Pekon dan masing-masing Pekon dipimpin seorang Temenggung.

    BalasHapus
  10. Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu lahir pada tahun 1834. Ia terkenal sebagai pemuda yang tangguh, cerdas, dan gagah berani menentang penjajah Belanda di tanah Lampung. Radin Inten II yang merupakan putra tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas, dan keluarganya di tengah hutan.

    sebagai penerus Radin Imba II,Radin Inten II memperbaiki benteng-benteng yang rusak akibat perang dan membangun kembali benteng-benteng baru Semua benteng tersebut, dilengkapi dengan parit yang dalam dan terowongan rahasia. Sedangkan untuk mengenai persenjataan, masih sangat sederhana seperti keris, badik, pedang, meriam kecil dan besar,Selain itu juga, Radin Inten II membentuk pasukan yang mana pasukan-pasukan tersebut dibagi menjadi beberapa unit-unit kecil yang terdiri dari 40 orang yang dipimpin oleh seorang komandan prajurit. Sarana lain yang dipersiapkan seperti dapur umum atau pejunjungan, yakni untuk menopang pasukan yang berjuang melawan penjajah Belanda.Lalu pemerintahan disusun dengan menetapkan empat Marga Ratu dan pemerintahannya dibagi menjadi empat Paksi, yang dikepalai oleh seorang berpangkat Kario. Masing-masing Paksi tersebut, dibagi menjadi empat Pekon dan masing-masing Pekon dipimpin seorang Temenggung

    BalasHapus
  11. Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu lahir pada tahun 1834. Ia terkenal sebagai pemuda yang tangguh, cerdas, dan gagah berani menentang penjajah Belanda di tanah Lampung. Radin Inten II yang merupakan putra tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas, dan keluarganya di tengah hutan.Radin Inten II memperbaiki benteng-benteng yang rusak akibat perang dan membangun kembali benteng yang baru, seperti benteng Galah Tanoh, Pematang Sentok, Kahuripan dan Salaitahunan. Semua benteng tersebut, dilengkapi dengan parit yang dalam dan terowongan rahasia. Sedangkan untuk mengenai persenjataan, masih sangat sederhana seperti keris, badik, pedang, meriam kecil dan besar,”ujarnya kepada teraslampung.com.

    Selain itu juga, Radin Inten II membentuk pasukan yang mana pasukan-pasukan tersebut dibagi menjadi beberapa unit-unit kecil yang terdiri dari 40 orang yang dipimpin oleh seorang komandan prajurit. Sarana lain yang dipersiapkan seperti dapur umum atau pejunjungan, yakni untuk menopang pasukan yang berjuang melawan penjajah Belanda.

    Lalu pemerintahan disusun dengan menetapkan empat Marga Ratu dan pemerintahannya dibagi menjadi empat Paksi, yang dikepalai oleh seorang berpangkat Kario. Masing-masing Paksi tersebut, dibagi menjadi empat Pekon dan masing-masing Pekon dipimpin seorang Temenggung.

    BalasHapus
  12. Pada usia nya yg sangat muda (22th) radin inten ll gugur di tangan tentara belanda hingga akhir hayatnya, pemuda gagal dan berani yg tak sudi takluk kpd belanda itu belum (tidak) menikah. Radin inten ll melanjutkan kepemimpinan ayahanda,radin imba ll, di keratuan ratu darah putih.ia pun melanjutkan perlawanan mengusir penjajah belanda di tanah lampung semasa kecil radin inten di liputi suasana perang melawan belanda dan sekutunya pada tahun 1850 saat radin inten ll berusia 15 th radin inten ll di nobatkan sebagai penerus penerus radin imba ll radin inten ll memperbaiki benteng yg rusak akibat perang dan membangun kembali benteng baru.

    BalasHapus
  13. Radin Intan II merupakan putra tunggal dari Raden Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas dan keluarganya ditengah hutan dan dengan penuh kerahasiaan. Sedangkan Raden Imba II adalah putra Radin Inten I.
    Berdasarkan silsilah, Radin Intan I adalah keturunan dari dari Ratu Darah Putih, Minak Gejala Ratu atau Muhammad Aji Saka putra dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam di Keratuan Pugung, Lampung Timur sekitar abad 15.
    Dari sini diketahui bahwa Radin Inten II masih keturunan langsung Sultan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang menjadi penyebar agama Islam di Tanah Jawa. Sunan Gunung Jati dan delapan wali lain terkenal dengan sebutan Wali Songo (Sembilan Wali).

    BalasHapus
  14. Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung.
    Sejak saat itulah Radin Inten II mulai menyusun segala sarana dan prasarana yang telah rusak akibat perlawanan kakek dan ayahnya melawan penjajah Belanda.

    BalasHapus
  15. Keren pak dari radin inten ll sangat menginspirasi, ternyata radin intan ll adalah putra tunggal dari raden imba ll yg dibesarkan oleh ibunya, ratu mas dan keluarganya.

    BalasHapus
  16. Friska prisilia
    11 ips1
    *perjuangan Raden Intan dalam melawan Belanda*
    Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu lahir pada tahun 1834. Ia terkenal sebagai pemuda yang tangguh, cerdas, dan gagah berani menentang penjajah Belanda di tanah Lampung. Radin Inten II yang merupakan putra tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas, dan keluarganya di tengah hutan.
    Pada usianya yang masih sangat muda (22 tahun) Radin Intan II gugur di tangan tentara Belanda. Hingga akhir hayatnya, pemuda gagah berani yang tidak sudi takluk kepada Belanda itu belum (tidak) menikah.
    Radin Intan II merupakan putra tunggal dari Raden Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas dan keluarganya ditengah hutan dan dengan penuh kerahasiaan. Sedangkan Raden Imba II adalah putra Radin Inten I.
    Sunan Gunung Jati dan delapan wali lain terkenal dengan sebutan Wali Songo (Sembilan Wali).
    Meneruskan Perjuangan Ayah
    Radin Inten II meneruskan kepemimpinan ayahandanya, Radinm Imba II, di Keratuan Ratu Darah Putih. Ia pun melanjutkan perlawanan mengusir penjajah Belanda di tanah Lampung.
    Semasa kecil, Radin Inten II diliputi suasana perang melawan Belanda dan sekutu-sekutunya. Pada saat itu, Keratuan Darah Putih di bawah Perwalian Dalom Mangku Bumi dan sedang melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda.
    Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung.
    Radin Inten II memperbaiki benteng-benteng yang rusak akibat perang dan membangun kembali benteng yang baru, seperti benteng Galah Tanoh, Pematang Sentok, Kahuripan dan Salaitahunan.
    Selain itu juga, Radin Inten II membentuk pasukan yang mana pasukan-pasukan tersebut dibagi menjadi beberapa unit-unit kecil yang terdiri dari 40 orang yang dipimpin oleh seorang komandan prajurit.
    Lalu pemerintahan disusun dengan menetapkan empat Marga Ratu dan pemerintahannya dibagi menjadi empat Paksi, yang dikepalai oleh seorang berpangkat Kario.

    BalasHapus
  17. Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu lahir pada tahun 1834. Ia terkenal sebagai pemuda yang tangguh, cerdas, dan gagah berani menentang penjajah Belanda di tanah Lampung. Radin Inten II yang merupakan putra tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas, dan keluarganya di tengah hutan.
    Pada usianya yang masih sangat muda (22 tahun) Radin Intan II gugur di tangan tentara Belanda. Hingga akhir hayatnya, pemuda gagah berani yang tidak sudi takluk kepada Belanda itu belum (tidak) menikah.
    Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung.
    Sejak saat itulah Radin Inten II mulai menyusun segala sarana dan prasarana yang telah rusak akibat perlawanan kakek dan ayahnya melawan penjajah Belanda.

    BalasHapus
  18. Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu lahir pada tahun 1834. Ia terkenal sebagai pemuda yang tangguh, cerdas, dan gagah berani menentang penjajah Belanda di tanah Lampung. Radin Inten II yang merupakan putra tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas, danRadin Intan II merupakan putra tunggal dari Raden Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas dan keluarganya ditengah hutan dan dengan penuh kerahasiaan. Sedangkan Raden Imba II adalah putra Radin Inten I.
    Berdasarkan silsilah, Radin Intan I adalah keturunan dari dari Ratu Darah Putih, Minak Gejala Ratu atau Muhammad Aji Saka putra dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam di Keratuan Pugung, Lampung Timur sekitar abad 15.
    Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung.
    Lalu pemerintahan disusun dengan menetapkan empat Marga Ratu dan pemerintahannya dibagi menjadi empat Paksi, yang dikepalai oleh seorang berpangkat Kario. Masing-masing Paksi tersebut, dibagi menjadi empat Pekon dan masing-masing Pekon dipimpin seorang Temenggung.



    BalasHapus
  19. Tegar saputra 11 ips 1


    Radin Intan II merupakan putra tunggal dari Raden Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas dan keluarganya ditengah hutan dan dengan penuh kerahasiaan. Sedangkan Raden Imba II adalah putra Radin Inten I.Pada usianya yang masih sangat muda (22 tahun) Radin Intan II gugur di tangan tentara Belanda. Hingga akhir hayatnya, pemuda gagah berani yang tidak sudi takluk kepada Belanda itu belum (tidak) menikah.
    Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung.Lalu pemerintahan disusun dengan menetapkan empat Marga Ratu dan pemerintahannya dibagi menjadi empat Paksi, yang dikepalai oleh seorang berpangkat Kario. Masing-masing Paksi tersebut, dibagi menjadi empat Pekon dan masing-masing Pekon dipimpin seorang Temenggung.

    BalasHapus
  20. Sabrina salwa 11 ips 1

    Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu lahir pada tahun 1834. Ia terkenal sebagai pemuda yang tangguh, cerdas, dan gagah berani menentang penjajah Belanda di tanah Lampung. Radin Inten II yang merupakan putra tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas, danRadin Intan II merupakan putra tunggal dari Raden Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas dan keluarganya ditengah hutan dan dengan penuh kerahasiaan. Sedangkan Raden Imba II adalah putra Radin Inten I.
    Berdasarkan silsilah, Radin Intan I adalah keturunan dari dari Ratu Darah Putih, Minak Gejala Ratu atau Muhammad Aji Saka putra dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam di Keratuan Pugung, Lampung Timur sekitar abad 15.
    Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung.
    Lalu pemerintahan disusun dengan menetapkan empat Marga Ratu dan pemerintahannya dibagi menjadi empat Paksi, yang dikepalai oleh seorang berpangkat Kario. Masing-masing Paksi tersebut, dibagi menjadi empat Pekon dan masing-masing Pekon dipimpin seorang Temenggung.

    BalasHapus
  21. Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu lahir pada tahun 1834. Ia terkenal sebagai pemuda yang tangguh, cerdas, dan gagah berani menentang penjajah Belanda di tanah Lampung. Radin Inten II yang merupakan putra tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas, danRadin Intan II merupakan putra tunggal dari Raden Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas dan keluarganya ditengah hutan dan dengan penuh kerahasiaan. Sedangkan Raden Imba II adalah putra Radin Inten I.
    Berdasarkan silsilah, Radin Intan I adalah keturunan dari dari Ratu Darah Putih, Minak Gejala Ratu atau Muhammad Aji Saka putra dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam di Keratuan Pugung, Lampung Timur sekitar abad 15.
    Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung.
    Lalu pemerintahan disusun dengan menetapkan empat Marga Ratu dan pemerintahannya dibagi menjadi empat Paksi, yang dikepalai oleh seorang berpangkat Kario. Masing-masing Paksi tersebut, dibagi menjadi empat Pekon dan masing-masing Pekon dipimpin seorang Temenggung.

    M.Chaikal
    XI IPS 1

    BalasHapus
  22. Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung.
    Sejak saat itulah Radin Inten II mulai menyusun segala sarana dan prasarana yang telah rusak akibat perlawanan kakek dan ayahnya melawan penjajah Belanda.

    Anisya N
    XI IPS 1

    BalasHapus
  23. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  24. M. Akbar 11 IPS 1

    Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu lahir pada tahun 1834. Ia terkenal sebagai pemuda yang tangguh, cerdas, dan gagah berani menentang penjajah Belanda di tanah Lampung. Radin Inten II yang merupakan putra tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas, danRadin Intan II merupakan putra tunggal dari Raden Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas dan keluarganya ditengah hutan dan dengan penuh kerahasiaan. Sedangkan Raden Imba II adalah putra Radin Inten I.
    Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung.
    Lalu pemerintahan disusun dengan menetapkan empat Marga Ratu dan pemerintahannya dibagi menjadi empat Paksi, yang dikepalai oleh seorang berpangkat Kario. Masing-masing Paksi tersebut, dibagi menjadi empat Pekon dan masing-masing Pekon dipimpin seorang Temenggung.

    BalasHapus
  25. Raden intan II lahir tahun 1834 dengan gelar kesuma ratu,ia merupakan putra dari Raden Imba II,dan dibesarkan oleh ibunya,ratu mas di tengah hutan.Sedangkan Raden Imba II adalah putra Radin Inten I.

    Berdasarkan silsilah, Radin Intan I adalah keturunan dari dari Ratu Darah Putih, Minak Gejala Ratu atau Muhammad Aji Saka putra dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam di Keratuan Pugung, Lampung Timur sekitar abad 15.
    Raden Intan II merupakan orang yang sangat menentang,belanda yang berada di tanah lampung,semasa hidupnya beliau selalu menciptakan strategi perang yang epic dan cerdik sehingga mampu beberapa kali menyudutkan belanda.
    Namun Naas Raden Intan II harus gugur di medan perang karena sebuah pengkhianatan,beliau meninggal di umurnya yang terbilang muda,yaitu pada saat umurnya 22 tahun.

    BalasHapus
  26. Yananda putra ramadhan
    XI IPS 1

    Pada usia nya yg sangat muda (22th) radin inten ll gugur di tangan tentara belanda hingga akhir hayatnya, pemuda gagal dan berani yg tak sudi takluk kpd belanda itu belum (tidak) menikah. Radin inten ll melanjutkan kepemimpinan ayahanda,radin imba ll, di keratuan ratu darah putih.ia pun melanjutkan perlawanan mengusir penjajah belanda di tanah lampung semasa kecil radin inten di liputi suasana perang melawan belanda dan sekutunya pada tahun 1850 saat radin inten ll berusia 15 th radin inten ll di nobatkan sebagai penerus penerus radin imba ll radin inten ll memperbaiki benteng yg rusak akibat perang dan membangun kembali benteng baru.

    BalasHapus

  27. Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu lahir pada tahun 1834. Ia terkenal sebagai pemuda yang tangguh, cerdas, dan gagah berani menentang penjajah Belanda di tanah Lampung. Radin Inten II yang merupakan putra tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas, danRadin Intan II merupakan putra tunggal dari Raden Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas dan keluarganya ditengah hutan dan dengan penuh kerahasiaan. Sedangkan Raden Imba II adalah putra Radin Inten I.
    Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung.
    Lalu pemerintahan disusun dengan menetapkan empat Marga Ratu dan pemerintahannya dibagi menjadi empat Paksi, yang dikepalai oleh seorang berpangkat Kario. Masing-masing Paksi tersebut, dibagi menjadi empat Pekon dan masing-masing Pekon dipimpin seorang Temenggung.

    BalasHapus
  28. Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu lahir pada tahun 1834. Ia terkenal sebagai pemuda yang tangguh, cerdas, dan gagah berani menentang penjajah Belanda di tanah Lampung. Radin Inten II yang merupakan putra tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas, danRadin Intan II merupakan putra tunggal dari Raden Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas dan keluarganya ditengah hutan dan dengan penuh kerahasiaan. Sedangkan Raden Imba II adalah putra Radin Inten I.
    Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung.
    Lalu pemerintahan disusun dengan menetapkan empat Marga Ratu dan pemerintahannya dibagi menjadi empat Paksi, yang dikepalai oleh seorang berpangkat Kario. Masing-masing Paksi tersebut, dibagi menjadi empat Pekon dan masing-masing Pekon dipimpin seorang Temenggung.

    BalasHapus
  29. Revaldy XI IPS 1


    Radin Inten II dengan Gelar Kesuma Ratu lahir pada tahun 1834. Ia terkenal sebagai pemuda yang tangguh, cerdas, dan gagah berani menentang penjajah Belanda di tanah Lampung. Radin Inten II yang merupakan putra tunggal Radin Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas, danRadin Intan II merupakan putra tunggal dari Raden Imba II yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Ibunya, Ratu Mas dan keluarganya ditengah hutan dan dengan penuh kerahasiaan. Sedangkan Raden Imba II adalah putra Radin Inten I.
    Pada tahun 1850, saat Radin Inten II berusia 15 tahun, Radin Inten II dinobatkan sebagai penerus Radin Imba II. Radin Inten II dipercaya meneruskan tahta kepemimpinan dengan dinobatkan sebagai Ratu (Raja) di Keratuan Darah Putih atau Negara Ratu. Penobatannya dilakukan oleh seorang ulama dari Banten bernama H. Wakhia, disaksikan oleh para pengikut dan rakyat Lampung.
    Lalu pemerintahan disusun dengan menetapkan empat Marga Ratu dan pemerintahannya dibagi menjadi empat Paksi, yang dikepalai oleh seorang berpangkat Kario. Masing-masing Paksi tersebut, dibagi menjadi empat Pekon dan masing-masing Pekon dipimpin seorang Temenggung.

    BalasHapus