Kamis, 30 Juli 2020

Berfikir sinkronik dan diakronik dalam sejarah

  • A. Diakronik
                    Secara  etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia dan chronoss. Dia mempunyai arti melintas, melampaui, atau melalui, sedangkan chronoss berarti waktu. Jadi diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui dalam batasan waktu. Diakronik adalah berpikir secara kronologis (urut) menganalisa sesuatu. Yang dimaksud kronologis sendiri adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu kejadiannya. Berarti sejarah yang bersifat diakronik juga berarti memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Sejarah mengajarkan kepada kita cara berpikir diakronik/kronlogis, artinya berpikirlah secara runtut, teratur, dan berkesinambungan.
    Contoh Diakronik

    Gambar 1.1 Monumen Palangan Ambarawa untuk memperingati peristiwa Palngan Ambarawa
    1)  Kronologi Pertempuran Ambarawa ( 20 Oktober – 15 Desember 1945)
                    a.Tentara Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945
                    b.Tanggal 23 November 1945 ketika matahari mulai terbit, mulailah terjadi tembak-menembak antara para pejuang kemerdekaan dengan pasukan Sekutu.
                    c.Kolonel Soedirman mengadakan rapat rapat dengan para Komandan Sektor TKR dan Laskar pada tanggal 11 Desember 1945
                    d.Serangan mulai dilancarkan pada tanggal 12 Desember 1945 pukul 4.30 pagi.
                    e.Pertempuran berakhir pada tanggal 15 Desember 1945 dan Indonesia berhasil merebut ambarawa.Sekutu dibuat mundur ke Semarang.
    2)  Kronologi Pertempuran Surabaya ( 27 Oktober-20 November 1945)
                    a.Tentara Inggris bersama NICA mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945.
                    b.Setelah insiden perobekan bagian biru bendera Belanda, pada tanggal 27 Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris.
                    c.Gencatan senjata antara pihak Indonesia dengan pihak tentara Inggris ditandatangani pada tanggal 29 Oktober 1945.
                    d.Setelah gencatan senjata, bentrokan-bentrokan tetap saja terjadi sampai berpuncak pada terbunuhnya Brigadir Jendral Mallaby (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada tanggal 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30.
                    e.Pengganti Mallaby, Mayor Jendral Eric Carden Robert Mansegh mengeluarkan ultimatum pada 10 November 1945 untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan.
                    f.Ultimatum itu tidak dihiraukan. Pada tanggal 10 November pagi tentara Inggris melancarkan serangan besar-besaran.
    B. Sinkronik
                    Kata sinkronik, berasal dari bahasa Yunani yaitu syn yang berarti dengan, dan chronoss yang berarti waktu. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam. Lebih lengkapnya dapat dijelaskan bahwa konsep sinkronik dalam sejarah adalah bagaimana mempelajari atau mengkaji, pola-pola, gejala, dan karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu.
                    Dapat dikatakan cara berpikir dengan pendekatan sinkronik adalah meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.
                    Secara umum sinkronik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
                 1.Mengkaji peistiwa sejarah yang terjadi pada masa terntentu.
                 2.Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter.
                 3.Bersifat horiontal.
                 4.Tidak ada konsep perbandingan.
                 5. Cakupan kajian lebih sempit.
                  6.Kajiannya sangat sistematis.
                 7.Sifat kajian lebih serius dan mendalam.
                    Oleh karena itu, dapat kita katakan bahwa sinkronik dalam sejarah adalah kajian yang lebih menitikberatkan pada meniliti gejala-gejala yang meluas dari sebuah peristiwa tetapi dengan waktu yang terbatas.
    Contoh Sinkronik

    Gambar 1.2 Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945

                  1.Suasana Jakarta saat Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
            Pembacaan Prkolamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa paling penting bagi bangsa Indonesia. Peristiwa itu terjadi di Jalan Pegangsaan Timur Nomer 56 ( Sekarang Jalan Proklamasi).                 Pembacaan Proklamasi dihadiri oleh sekitar 500 orang dari berbagai kalangan dengan membawa                 apapun yang bisa digunakan sebagai senjata. Meskipun Jepang sudah dikalahkan oleh Sekutu, Balatentara Dai Nippon (Jepang) masih berada di Jakarta. Suasana di Jakrta masih kondusif. Awalnya               Proklamasi akan dibacakan di Lapangan Ikada, namun dipindahkan di kediaman Soekarno karena               dikhawatirkan terjadi pertumpahan darah.  Akibatnya, sekitar 100 anggota Barisan Pelopor kembali berjalan dari Lapangan Ikada ke kediaman Soekarno. Mereka terlambat dan menuntut pembacaan         ulang Proklamasi. Namun ditolak dan hanya diberikan amanat singkat oleh Hatta.
                    2. Keadaan ekonomi Indonesia pada tahun 1998
                    Keadaan ekonomi Indonesia pada tahun 1998 sangatlah terpuruk. Terjadi kerusuhan dimana-mana. Bahkan sampai presiden Soeharto mengundurkan diri.  Terdapat banyak hutang perusahaan dan  negara yang jatuh  tempo pada tahun 1998 yang membuat banyak perusahaan gulung tikar.Akibatnya angka pengangguran meningkat pesat. Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat hingga Rp. 15.000 per Dolar Amerika Serikat membuat harga harga barang meningkat pesat. Akibatnya inflasi semakin tidak terkendali  Pendapatan per kapita Indonesia juga menurun drastis dari 1.155 US$/kapita pada tahun 1996 menjadi 610 US$/kapita pada tahun 1998.
                    3.Suasana pada saat tragedi G30 S/PKI
    Tragedi G 30 S/PKI terjadi pada tanggal 1 Oktober. Pada saat itu, terjadi penculikan dan                 pembunuhan 7 jendral tentara dan beberapa orang lainnya Soeharto pada saat itu diperintah untuk                 mengambil alih tentara dan menyelamatkan Soekarno. Soekarno berhasil menuju Istana Presiden di Bogor. Soekarno bersama pasukan yang dipimpinnya berhasil mengambil kontrol semua fasilitas yang sebelumnya direbut oleh pelaku G 30 S/PKI.
    Kesimpulannya perbedaan diakronik dan sinkronik adalah sebagai berikut:
        
Pertanyaan!
1. Jelaskan perbedaan berfikir sinkronik dan diakronik? Jawaban bisa di tulis dikolom komentar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar